Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) terus memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar.
Pemantauan dilakukan dengan kunjungan langsung ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Rembang.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dintanpan Kabupaten Rembang, Dyah Ajeng Trenggonowati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Pengawasan mencakup aspek _higiene_, sanitasi, serta kualitas bahan baku yang digunakan dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak.
“Bahan baku seperti beras, sayur, dan buah harus segar dan layak konsumsi. Khusus untuk beras, harus sudah teregister PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan) sebagai bukti telah melalui uji dan verifikasi,” jelas Ajeng.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan pentingnya memanfaatkan produk lokal dari petani dan peternak di Kabupaten Rembang.
“Kita punya potensi beras dan daging sendiri. Jadi jangan sampai SPPG mengambil dari luar daerah. Kita dorong agar bahan baku diprioritaskan dari wilayah sendiri,” tambahnya.
Selain mengecek bahan baku, Dintanpan juga melakukan evaluasi komposisi menu dari aspek kandungan gizi, variasi, dan keamanan pangan. Hasil pemantauan menunjukkan sebagian besar SPPG telah memenuhi standar.
Meski demikian, masih terdapat beberapa catatan, salah satunya terkait kelengkapan informasi dari SPPG Mondoteko yang memperoleh suplai langsung dari yayasan.
Terkait kebutuhan sayuran, Ajeng menjelaskan bahwa produksi lokal di Rembang belum sepenuhnya mencukupi, sehingga sebagian masih dipasok dari daerah lain seperti Semarang dan Malang.
Seluruh hasil pemantauan Program MBG ini selanjutnya akan dilaporkan melalui sistem daring Badan Pangan Nasional, sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan program di masa mendatang. (Mif/Rudi/Kominfo)