Pemkab Rembang mendapatkan penghargaan anugrah Indeks Daya Saing Daerah kategori Enabling Environment. Penghargaan yang digagas oleh Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia bekerjasama dengan Bappeda Provinsi Jawa Tengah itu berikan di Magelang, Selasa (11/12/2018)
Kepala Bappeda Kabupaten Rembang Dwi Wahyuni mengatakan penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi kepada Daerah yang berhasil memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, termasuk berbagai hasil Ilmu Pengetahuan teknologi dan inovasi untuk menciptakan daya saing dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu agar mendorong semua stakeholder utamanya pelaku inovasi lebih terpacu membuat ide – ide kreatif yang memiliki nilai ekonomi.
Yuni menjelaskan proses penilaian dilakukan sejak tiga bulan lalu. Mulai dengan pengisian kuisioner online, diverifikasi, hingga tes wawancara. Dari pengisian atau laporan tersebut ada 90 indikator.
“Ada 90 indikator dalam laporan tersebut, semua OPD maupun dunia usaha terintegrasi disana. Jadi kita mengisi dunia usaha yang terlibat proses- proses kesejahteraan masyarakat, kemudian sarana dan prasarananya ini juga kita laporkan bahwa dunia usaha ini juga sudah terlibat,” terangnya.
Keberhasilan Kota Garam dalam penghargaan tersebut, Menurutnya karena Rembang memiliki pendukung yang baik untuk meningkatkan daya saing. Diantaranya infrastruktur, dari sisi dunia usaha melalui CSR dan program dari perangkat daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Rembang memiliki pendukung yang mendorong daya saing daerah. Seperti infrastruktur, dunia usaha dengan CSR nya dan perangkat daerah yang memiliki program yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Setelah sukses meraih penghargaan tersebut pihaknya akan melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan semua OPD dan Stakeholder seperti dunia usaha agar tingkat daya saing terus meningkat. Dengan alat ukur yang jelas Ia optimis semua indikator penilaian indeks daya saing daerah dapat meningkat lagi ke depannya.
