Menjadi petugas haji tahun ini nampaknya menjadi momen yang tak terlupakan bagi Hafidlotul Muawanah, seorang petugas haji asal Kabupaten Rembang. Bagaimana tidak, disela kesibukannya melayani para tamu Allah sebagai petugas kesehatan, ia menjalani wisuda program studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Wisuda diikuti secara daring dari hotel tempat Hafidlotul Muawanah menginap di kota Mekkah Arab Saudi, Kamis (6/6). Ketika masih petang, dr. Nana sapaan akrabnya sudah mulai sibuk mempersiapkan diri. Ia memakai toga sambil mondar-mandir untuk memastikan jaringan internet di laptopnya stabil.
dr. Nana mengaku tak menyangka menjalani wisuda di negara lain. Baginya ini merupakan anugerah yang luar biasa dan jarang terjadi karena dilakukan di kota suci, saat melayani para jamaah haji.
“Tentu tak terbayangkan ya bisa wisuda di Mekkah meskipun secara daring. Dan kali ini tidak didampingi orang tua, namun teman-teman petugas haji selalu memberikan support,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Sarang 2 ini menerangkan jika jadwal wisuda dari kampus memang bertepatan dengan jadwalnya sebagai petugas haji. Agar kedua kewajiban itu dapat terlaksana, ia pun meminta izin kepada pihak kampus untuk tidak mengikuti yudisium karena melaksanakan tugas sebagai Petugas Haji Daerah (PHD).
“Alhamdulillah akhirnya izin untuk mengikuti wisuda secara daring didapatkan dari pihak Pascasarjana,” ucap dr. Nana.
Nana menceritakan, saat mengambil program magister, ia harus menanggung konsekuensi untuk pintar membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Ia bersyukur bisa melewatinya dan mendapatkan banyak ilmu saat menjalani perkuliahan.
“Seperti saat FST (Field Site Teaching) atau semacam kuliah lapangan kita berkunjung ke rumah sakit untuk mengetahui sistem-sistem yang ada disitu,” imbuhnya.
Saat ini ia fokus menjalankan tugas untuk melayani jamaah haji sebagai dokter. Ini merupakan pengalaman pertamanya sebagai petugas haji. dr. Nana bersama tenaga kesehatan lainnya memang harus kerja keras karena banyak jamaah yang lansia dengan resiko tinggi, sehingga siap memberi pelayanan 24 jam.
“Ya, yang namanya petugas harus siap sedia melayani jamaah terutama di bagian kesehatan. Yang penting kita harus selalu bahagia agar para jamaah haji pun bahagia, sehat dan bugar,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)