Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, memiliki tugas besar yang harus dientaskan.
Hal itu tentang jumlah kasus kematian ibu dan bayi yang harus ditekan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, Ali Syofi’i menjelaskan, mengenai jumlah kematian ibu dan bayi pemerintah sudah mengupayakan berbagai cara untuk menekan angka kematian tersebut. Salah satunya dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dibidang kesehatan kelahiran ibu dan bayi.
“Saat ini ada 13 kasus kematian ibu di kabupaten Rembang, dan terkait itu pemerintah telah mengupayakan berbagai langkah untuk melakukan akselerasi penurunan kematian ibu dan bayi di Rembang”,imbuhnya.
Ali mengungkapkan saat ini ada kekurangan sekitar 31 desa yang belum memiliki bidan desa. Dan untuk kedepannya kekurangan tersebut akan dipenuhi dengan tenaga kesehatan yang terlatih, sehingga penanganannya juga akan profesional.
Ali menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pendekatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Dengan demikian akan berdampak penurunan terhadap angka kematian ibu dan bayi.
Di sisi lain Bupati mengatakan, angka kematian ibu dan bayi dari tahun ke tahun mulai mengalami penurunan. Hal tersebut yang terus diupayakan oleh pemkab Rembang untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.
“Ditahun 2015 agak naik, tapi di tahun 2017 ini sudah mulai turun” pungkasnya.