Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengusulkan penanganan pendangkalan di Sungai Pasarbanggi, Kecamatan Rembang, kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Pendangkalan ini telah lama dikeluhkan warga, terutama para nelayan, dan telah dibahas dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) di Pendopo Kecamatan Rembang.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pasarbanggi, Ma’sum, menyampaikan bahwa Sungai Pasarbanggi sangat membutuhkan normalisasi agar perahu nelayan tidak kesulitan melintas saat pulang melaut. Selama ini, pendangkalan sungai menyebabkan perahu nelayan terpaksa parkir di perairan laut karena tidak dapat masuk ke sungai.
“Pada musim baratan, banyak perahu yang mengalami kecelakaan saat disandarkan di laut. Sehingga kami mengajukan normalisasi sungai agar bisa menjadi tempat berlindung bagi perahu nelayan Desa Pasarbanggi,” ujarnya.
Selain normalisasi sungai, Ma’sum juga mengusulkan pembangunan jetty di Desa Pasarbanggi. Jetty dinilai dapat mengurangi pendangkalan akibat sedimen pantai serta memberikan tempat sandar yang lebih aman bagi kapal nelayan setempat.
“Saat musim baratan, banyak kapal nelayan Desa Pasarbanggi yang harus sandar di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung. Namun, karena jumlahnya banyak, risiko tabrakan antar kapal pun meningkat,” jelasnya.
Saat ini, terdapat sekitar 45 kapal nelayan di Pasarbanggi. Ma’sum berharap dengan adanya jetty, nelayan tidak perlu khawatir kapal mereka rusak akibat tabrakan saat musim baratan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Afan Martadi, mengungkapkan bahwa usulan penanganan pendangkalan di Sungai Pasarbanggi telah diajukan ke BBWS Pemali Juana dalam bentuk pembuatan tanggul sungai.
“Karena Sungai Pasarbanggi merupakan kewenangan BBWS Provinsi, kami sudah menyampaikan rekapitulasi usulan ini melalui Musrenbangprov. Sekarang tinggal menunggu realisasinya,” terangnya.
Sementara itu, terkait pembangunan jetty, Pemkab Rembang telah mengusulkannya setiap tahun kepada Pemerintah Provinsi maupun pusat. Jetty direncanakan dibangun di beberapa titik, termasuk di Rembang, Kragan, dan Pasarbanggi.
“Sudah empat tahun ini Rembang mengusulkan jetty, tetapi belum terealisasi,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)