Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Santuni Puluhan Yatim Korban COVID-19

Pemkab Rembang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) menyalurkan bantuan kepada 2.750 anak yatim di Kabupaten Rembang, Jum’at (10/9/2021). Sebagian diantaranya anak yatim yang orang tuanya meninggal karena terpapar covid-19.

Kepala bidang Pemberdayaan sosial Dinsos PPKB Rembang, Nasaton Rofiq mengatakan penerima manfaat dari program itu yakni 2.686 anak yatim dari keluarga tidak mampu yang terdampak dan 64 anak yang orang tuanya (tidak mampu secara ekonomi) meninggal karena terpapar Covid-19, sesuai dengan hasil verifikasi validasi pemutakhiran data pada awal Juni 2021.

Rofiq menambahkan tak semua anak yatim bisa mendapatkan bantuan senilai Rp.400ribuan itu. Selain dari keluarga tidak mampu, anak yang menerima ini anak yatim berumur maksimal 15 tahun.

“Setiap tahun anggaran ini ada dan harus kita validasi terus. Karena anak di atas 15 tahun tidak dapat, akan diisi data baru. Nah dari hasil validasi, masih ada sisa kuota 64 itu, akhirnya kita ambilkan dari 64 anak yatim yang orang tuanya meninggal terpapar covid-19, ” terangnya.

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz menuturkan meskipun nilainya terbilang kecil, namun itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap anak yatim. Jika pendapatan daerah ke depannya naik, anggaran bantuan anak yatimpun akan dinaikkan.

“Rp.400 ribu ini kecil, namun ini bentuk kepedulian pemerintah. Semoga ke depan pendapatan daerah naik maka nilai bantuan juga akan kita naikkan.”

Bantuan tersebut ditransfer melalui PT.BKK Lasem ke rekening penerima. Bupati meminta kepada jajaran BKK Lasem agar berkoordinasi dengan baik agar tidak ada persoalan teknis tentang penyaluran bantuan anak yatim ini.

Abdul Hafidz mengingatkan bahwa anak yatim adalah anak yang sangat terhormat. Seperti dalam Al-Qur’an tidak pernah memuji anak kecuali anak yatim. Bupati asal Pamotan itupun menyebut sebaik apapun orang, sesering apapun naik haji, namun tidak peduli dengan anak yatim maka Allah Swt menganggapnya pendusta agama.

“Anak yatim ini tidak boleh disentuh dengan kekerasan dan lain- lain. Anak yatim ini harus diperhatikan, sebaik apapun orang yang tidak memperhatikan pendusta agama. Ibaratnya kaji ( naik haji-red) ping 100, buat masjid sendiri kalau tidak peduli anak yatim diklaim Allah Swt sebagai pendusta agama, sehingga disimpulkan inilah penghormatan Allah Swt kepada anak yatim, ” ungkapnya.

Usai kegiatan, penerima manfaat yang didampingi orang tuanya mengambil bantuan yang ada di rekening BKK Lasem di stand yang sudah disiapkan.

Dalam kegiatan itu pula , anak yatim yang hadir di kecamatan Sulang juga menerima bingkisan berupa alat tulis dari Ketua Persit Kartika Candra Kirana Kodim 0720 Rembang, Ny.Asih Donan Wahyu Sejati.(Mif/Rud)

Exit mobile version