Pemerintah kabupaten Rembang sekarang ini memiliki wewenang untuk melakukan pembinaan khususnya membackup anggaran Persatuan Sepakbola Indonesia Rembang (PSIR). Hal itu dikarenakan saat ini PSIR berada pada kompetisi divisi tiga yang tidak mengharuskan klub dikelola Perseroan Terbatas (PT) seperti Liga II.
Bupati Rembang Abdul Hafidz kepada awak media, Senin (3/5/2021)nmenyampaikan klub PSIR telah melakukan perombakan kepengurusan. Namun dalam perjalannya sampai saat ini, belum dilakukan pelantikan secara resmi terhadap kepengurusan tersebut.
Sehingga jika kompetisi sudah dipastikan kapan akan mulai bergulir, PSIR sudah siap dengan kepengurusan yang baru. Disamping itu kejelasan regulasi menurutnya sangat penting, karena bisa menjadi acuan penghitungan berapa kebutuhan anggaran.
“PSIR kan sudah kita bentuk kepengurusan nya tahun kemarin, kita sudah bentuk cuman belum kita lantik. Kita sudah bentuk karena pada saat itu juga tidak ada kompetensi sehingga masih vakum. Sehingga nanti ada kepastian ada kompetisi nanti kita gerakkan. ” bebernya.
Sedangkan untuk pendanaan PSIR dirinya mengungkapkan pemkab siap memback up sejumlah pendanaan. Karena Liga III sifatnya bukan kompetisi profesional, maka PSIR tidak lagi dikelola oleh Perseroan Terbatas (PT) seperti Liga II dulu. Maka anggarannya akan lebih banyak mengandalkan APBD Kabupaten Rembang.
“(Anggaran) Kami belum ada persiapan itu karena ya kami fokus dulu kepada melantik pengurus yang sudah kita bentuk kemudian kita akan melihat perkembangan persepakbolaan negri kita kayak apa, apakah betul dijalankan. Pada intinya dari pemkab siap untuk back up pelaksanaan PSIR liga tiga ini.” terangnya.
Orang nomor satu di Rembang itu menambahkan terkait rincian anggaran untuk PSIR belum bisa disebutkan karena belum diketahui regulasinya. Berjalannya kompetisi seperti apa juga masih dalam status menunggu karena saat ini juga masih dalam kondisi pandemi Covid-19. (Mifta/Arief)
