Pemerintah Kabupaten Rembang

Penataan Kota Pusaka Lasem Dimulai, Bupati Hafidz Mohon Dukungan Masyarakat

Langkah penting dalam pembangunan kota pusaka Lasem, Groundbreaking atau peletakan batu pertama dilakukan di kawasan alun-alun Lasem pada Jumat, (3/8). Turut hadir secara langsung pada acara seremonial dengan protokol kesehatan yang ketat, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Arwani Thomafi, Kepala Satker Prasarana Permukiman Wilayah II Jawa Tengah Cakra Nagara, Tokoh Agama Kecamatan Lasem KH. Zaim Ahmad dan KH. Ahmad Faisol serta tokoh masyarakat Lasem.

Direktur Jenderal Cipta Karya yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, Didiet Arief Akhdiat dalam sambutannya menyampaikan, perjalanan untuk sampai ketahap Groundbreaking cukup panjang. Mulai dari perencanaan hingga penyusunan peraturan Bupati dan penyempurnaan Detail Engineering Design (DED) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Dirinya berharap dari perencanaan yang telah disusun, kedepan bisa terwujud menjadi kawasan kota pusaka Lasem. Hingga dapat dimanfaatkan oleh banyak masyarakat.

Dirinya berpesan, yang terpenting dalam pembangunan kota pusaka Lasem adalah tentang maintenance (pemeliharaan) dan pengoprasiannya. Karena kedepan aset kota pusaka Lasem akan dimiliki oleh Pemkab Rembang untuk kemudian dikelola dengan baik.

“Setelah pembangunan ini selesai yang perlu diperhatikan adalah terkait maintenance dan operasinya. Jadi ini tidak kalah penting, selain pembangunan yang perlu diperhatikan adalah pengoprasiannya. Pasti kami akan memindah aset ini kepada Pemkab Rembang untuk dikelola dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan Groundbreaking atau peletakan batu pertama merupakan sebuah kepastian dari impian masyarakat Rembang khususnya msyarakat Lasem dalam pembangunan kota pusaka Lasem. Oleh karena itu dirinya meminta kepada masyarakat Lasem agar mendukung proses pembangunannya.

Bupati Hafidz menerangkan, pembangunan kota pusaka Lasem dilaksanakan secara multiyears atau tahun jamak. Jadi pembangunan akan diselesaikan secara bertahap mulai 2021,2022 dan selanjutnya.

Dirinya meminta kepada masyarakat jika ada yang perlu dikonsultasikan agar segera disampaikan. Jangan sampai menjadi hambatan dalam proses pembangunan kota pusaka Lasem.

“Saya ingin menyampaikan kepada warga masyarakat dan tokoh masyarakat Lasem untuk mendukung keberadaan pembangunan ini. Sekiranya ada hal yang perlu dikonsultasikan, disampaikan saja. Ini merupakan sesuatu yang harus dijalankan, jadi saya mohon kepada masyarakat untuk bisa mendukung sepenuhnya,” bebernya.

Ditempat yang sama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah, Cakra Nagar dalam laporannya menyebutkan penataan kota pusaka Lasem kawasan alun-alun selama 360 hari. Dimulai 24 Agustus 2021 sampai 18 Agustus 2022 secara multiyears atau tahun jamak.

Lebih lanjut dirinya menerangkan kawasan alun-alun yang ditata seluas kurang lebih 13.000 meter persegi. Dengan rincian tanah alun-alun 2.350 meter persegi, tanah area pasar 3.000 meter persegi, dan tanah area masjid Lasem 8.177 meter persegi. (Mif/Rud)

Exit mobile version