Kepala Dinkominfo Rembang, Prapto Raharjo menuturkan kegiatan itu wujud syukur dan doa untuk jadinya mini commad center tersebut. Salah satu fungsi dari command center itu dapat digunakan untuk menampilkan data- data yang dimiliki Pemkab seperti data kemiskinan dan lainnya.
“Sesuai dengan fungsinya mini command center, ruangan sederhana pusat perintah yang bisa menjadi bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. Ini juga merupakan hasil dari belajar ke Sumedang, setahap demi setahap kita terapkan, ” tuturnya.
Mini Command Center tersebut saat ini masih sederhana, dikatakan akan terus dikembangkan. Command Center diharapkan juga bisa mendongkrak penilaian Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE).
Di mini command center juga bisa dilakukan untuk perencanaan sampai evaluasi untuk menuju apa yang telah dilakukan Sumedang.
“Di command center sumedang sudah baik sekali, jadi capaian kinerja pegawai sudah bisa ditampilkan. Penyerapan anggaran juga bisa ditampilkan ,sudah terpusat sehingga jadi satu.
Ada data kemiskinan sampai dengan foto rumah tidak layak huni , ruangan di dalamnya, ” ungkapnya.
Wabup Hanies mengapresiasi langkah cepat Dinkominfo untuk membangun sebuah command center, meskipun masih sederhana. Hal itu sebagai proses penyediaan layanan digital meskipun saat ini masih Mini Command Center.
“Ini upaya yang bagus dalam mengupayakan proses layanan digitalisasi. Meskipun mini , kita kelak punya mimpi ada gedung khusus command center, jadi nanti pak Bupati ngantornya nggak ke kantor Setda tapi ke gedung command center.”
Pengembangan command center jika mengandalkan APBD memang dirasa berat, untuk itu pihaknya berupaya menggandeng provider swasta seperti Telkomsel, seperti Sumedang.
“Jika kesepakatan berhasil (kerjasama dengan telkomsel-red) ya nanti Kominfo yang mengerjakan project. Sumedang juga dibantu Telkomsel, bahkan disana sampai ke tingkat desa, telkomsel memberi gadget kepada kader posyandu untuk update, ” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)