Pemerintah Kabupaten Rembang

Pentingnya Edukasi “Membudayakan” Protokol Kesehatan di Masyarakat

Pemerintah terus melakukan upa ya pencegahan, tindakan dan edukasi terkait pandemi covid-19. Edukasi menjadi hal yang sangat penting untuk membuat masyarakat semakin mengetahui dan paham tentang protokol kesehatan untuk pencegahan penularan corona.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang H.Bayu Andriyanto saat peresmian Desa Kumendung Kecamatan Rembang sebagai Kampung Siaga Covid-19 di gedung serba guna desa setempat, Sabtu (13/6/2020).

Adanya kampung siaga covid-19 ini tentu sangat membantu pemerintah. Pasalnya pemerintah tidak bisa bergerak sendiri.

“Saya memberikan apresiasi kepada desa-desa yang hari ini sudah semakin peduli,7 semakin mengerti arti pentingnya sehat. Pemkab Rembang membuat tahapan-tahapan ada tiga hal yaitu pencegahan, edukasi, dan penindakan. Edukasi ini penting karena kita tidak tahu sampai kapan virus covid-19 ini, ” terangnya.

Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat yang belum memperhatikan pola hidup sehat bisa berubah. Dengan memakai masker, menjaga jarak dan sering cuci tangan memakai sabun dapat mencegah penyebaran virus corona.

Sementara itu Kapolres Rembang AKBP Dolly A Primanto menyebutkan bahwa Kumendung merupakan desa ke-49 yang resmi menjadi kampung siaga covid-19 di kota garam. Rembang sendiri di Jawa Tengah merupakan Kabupaten/Kota terbanyak ke-3 jumlah kampung siaga covid-19 nya.

“Ada banyak kampung siaga disini, namun masing-masing memiliki karateristik dan ciri khas masing-masing. Saya bangga dengan Desa Kumendung dan belum terlihat di desa lain, yaitu ada anak kecil duduk dengan jaga jarak,” katanya.

Kades Kumendung, Dwi Handayani menuturkan desa yang memiliki slogan MATOH itu mulai merintis kampung siaga covid-19 sejak Januari 2020 melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sehingga ketika muncul virus corona, warga desanya
sudah terbiasa hidup bersih, ditambah membiasakan memakai masker dan jaga jarak.

Pihaknya juga telah membagikan tempat cuci tangan dan masker secara gratis kepada warga.

“Tidak boleh warga disini keluar tidak pakai masker. Dari anak- anak sampai yang tua pakai masker, ” imbuhnya.

Desa ini juga memiliki rumah karantina dimana memanfaatkan gedung madrasah diniyah. Bahkan telah ada satu warga yang sempat menghuni rumah tersebut karena datang dari luar kota, namun telah selesai masa karantinanya.

Exit mobile version