Pemerintah Kabupaten Rembang

Peran Penting Museum, Sebagai Tempat Menggali Jatidiri Bangsa

Museum yang merupakan tempat untuk mengoleksi benda benda bersejarah, berusaha untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Melalui museumlah, masyarakat khususnya para pelajar mampu mengetahui dan belajar mengenai sejarah yang dimiliki setiap daerah.

Hal itu disampaikan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam acara pembukaan pameran museum dan seni rupa di Pendopo Museum Kartini, Kamis (24/10) malam.

Bupati menuturkan, museum memiliki nilai-nilai sejarah yang baik untuk ilmu pengetahuan jika benar-benar dipahami dan didalami. Melalui pameran ini, masyarakat dapat memperoleh banyak ilmu pengetahuan mengenai keberagaman sejarah yang ada di nusantara.

Orang nomor satu di Rembang itu tetap akan mendorong keberagaman seni yang ada di daerah agar tetap eksis untuk berkreasi dan berinovasi dalam memberikan karya yang terbaik. Baik karya seni yang memiliki nilai ekonomi, nilai sosial, nilai budaya, bahkan memiliki nilai historis.

Bupati Hafidz mengakui, masih banyak orang yang belum familiar dengan adanya museum. Sehingga kunjungan wisatawannya pun juga masih tergolong rendah. Melalui Pameran yang mengangkat tema ” Museum Menyatukan Keberagaman ” ini dirinya berharap bisa membumikan keberadaan museum khususnya yang ada di Kabupaten Rembang.

“Saya kira ini menarik, kalau kita tidak tahu jati diri, kita tidak tahu sejarah, kita tidak tahu masa lalu maka jangan berharap bermimpi untuk masa depan. Jati diri yang kita miliki ini harus kita ikuti dari kita gali dari nilai sejarah yang ada. Bangsa Indonesia memiliki banyak keragaman dan nilai sejarah yang luar biasa yang tentu harus diketahui semua anak bangsa. Sehingga jangan sampai budaya kita, seni kita diklaim oleh bangsa lain,” kata Bupati Hafidz.

Sementara itu Kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Dwi Purwanto dalam laporannya menyebutkan, sedikitnya 10 museum ikut berpartisipasi dalam pagelaran pameran tersebut. Dirinya mengungkapkan antusias dari berbagai museum yang ingin ikut serta dalam pameran sebenarnya sangat banyak

sekali. Karena keterbatasan anggaran, pada pameran museum itu hanya tersedia kuota untuk 10 museum. Diantaranya rumah artefak Blora, museum Jenang Kudus, museum Tosan Aji Purworejo, museum Nasional Jakarta, museum Sangiran Sragen, museum Rangga Warsito Semarang, museum RA. Kartini Jepara, museum Pati Ayam Kudus, museum Kretek dan museum RA. Kartini Rembang sendiri.

Melihat antusias tersebut dirinya berharap pameran museum ini dapat menjadi agenda rutin tahunan yang dapat digelar lebih meriah lagi dalam rangka peringatan Hari Museum Nasional.

Dalam pembukaan pameran museum dimeriahkan performance tarian Ndolalak dari Purworejo, performance live painting , dan musik keroncong. Pameran yang dibuka mulai jam 9 pagi hingga malam hari itu juga diisi dengan kegiatan seminar museum di Jum’at (25/10), pentas seni pelajar dan pada hari Sabtu (26/10) diisi lomba mewarnai.

Exit mobile version