Pemerintah Kabupaten Rembang

Perkuat Sistem Mitigasi Bencana, BPBD Rembang Usulkan Pemasangan Alat Pendeteksi Gempa ke BMKG

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang mengusulkan pemasangan alat pendeteksi gempa bumi kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Langkah ini dilakukan sebagai upaya memperkuat sistem mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di daerah.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati, menjelaskan bahwa Kabupaten Rembang termasuk wilayah yang dikelilingi sejumlah sesar aktif yang berpotensi memicu gempa bumi. Sesar yang paling dekat adalah Sesar Lasem, atau dikenal juga dengan Pati Thrust, serta beberapa sesar lain di sekitarnya, seperti Sesar Blora, Sesar Purwodadi, Sesar Semarang, dan Sesar Muria.

 

“Kabupaten Rembang ini dikelilingi sesar-sesar aktif, maka alat pendeteksi gempa perlu kami usulkan. Kami sudah menyampaikannya kepada Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, serta Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana,” jelas Sri Jarwati, Rabu (…).

 

Menurutnya, keberadaan alat pendeteksi gempa sangat penting untuk memperkuat mitigasi bencana di tingkat daerah. Selain itu, hasil monitoring BMKG juga menunjukkan adanya beberapa titik gempa baru yang belum dirasakan masyarakat.

 

“Mitigasi harus dilakukan sejak dini, agar masyarakat siap jika terjadi gempa bumi,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 27 alat pendeteksi gempa yang tersebar di wilayah Jawa Tengah. Alat tersebut berfungsi mendeteksi getaran gempa secara cepat dan akurat.

 

“Jika ada gempa, alat sensor akan mendeteksi, kemudian kami analisis dan dalam waktu tiga menit informasi sudah harus disebarkan ke masyarakat,” terangnya.

 

Saat ini, sistem Warning Receiver System (WRS) telah terpasang di Kantor BPBD Rembang untuk menerima peringatan dini dari BMKG. Adapun rencana penambahan alat sensor seismograf akan dilakukan di Desa Kajar, Kecamatan Lasem.

 

“Sensor seismograf itu berfungsi mendeteksi gempa bumi. Namun proses pengadaan dan pemasangannya memang memerlukan waktu,” tambahnya.

 

Dengan adanya alat pendeteksi tersebut, diharapkan informasi mengenai potensi gempa di wilayah Kabupaten Rembang dapat diperoleh lebih cepat, sehingga langkah penanganan dan mitigasi dapat dilakukan secara tepat dan efektif. (Mif/RD/Kominfo)

Exit mobile version