Pemerintah Kabupaten Rembang

Permadani Rembang Wacanakan Sasar Sekolah

Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Rembang memiliki wacana masuk ke sekolah-sekolah. Hal itu coba dilakukan untuk menjaring anggota usia muda.Hal itu disampaikan Sekretaris Permadani Rembang, Purwono saat ditemui di sela-sela tasyakuran pindahan Bupati Rembang,H.Abdul Hafidz ke rumah dinas baru,Sabtu (28/1/2017) malam.

Ia menyebutkan anggota Permadani masih di dominasi orang tua. Sementara yang masih muda hanya kisaran 20 persen saja.

“Hanya 20 persen anggota yang terbilang muda. Maka terobosan ke depan kita akan masuk ke sekolah seperti SMA dan SMK, agar generasi muda paham tentang bahasa dan budaya (jawa),”ungkapnya.

Purwono mengakui Wakil Bupati Bayu Andriyanto telah memberikan motivasi kepada mereka. Permadani diminta segera membuat program dan diberikan ke Pemkab.

“Wabup juga menghendaki Forkopimda,para kepala bidang dan camat untuk diberikan kursus bahasa jawa. Tadi Pak Wakapolres menyatakan bersedia menjadi siswa.”

Pihaknya akan segera mengajukan proposal dengan penataan kembali kurikulum menyesuaikan jadwal dari mereka yang ingin mengikuti kursus.

Sementara itu,Wakil Bupati menilai Permadani menjadi salah satu organisasi yang diharapkan mampu nguri-nguri budaya jawa dengan niat ikhlas “rame ing gawe sepi ing pamrih”. Terlebih saat ini gempuran budaya dari luar dan pengaruh gaya hidup yang modern sedikit demi sedikit mengikis budaya jawa.

“Siapapun juga boleh bergabung ke Permadani. Baik yang berusia tua maupun muda yang terpenting harus mengikuti pawiyatan dulu,”tuturnya.

Saat ini anggota Permadani berjumlah 168 orang, dengan ketua Drs. Noor Effendy yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Ahli Bupati. Tak mudah,karena dinyatakan sebagai anggota harus lulus pawiyatan atau kursus.

Dalam waktu dekat Permadani akan digelar pawiyatan pranata cara towen pamedhar  sabdo semacam pelatihan selama enam bulan. Peserta akan diajari Kapermadanen (Kepermadanian), basa towen sastra (mempelajari sastra jawa) ,kepanata caran (pranata cara), pamedar sabdo (belajar untuk berbicara di depan umum memberikan ular ular atau nasehat, ngadat tata cara jawa (mempelajari adat jawa), ngedi busono (cara memakai pakaian adat),sekar lan gending ,paduwungan (mempelajari tentang keris), wenggepin wicara (ttg bagaimana org itu bicara enak di dengar), budi pekerti,paragan (praktek semua materi yang telah dipelajari). (Mifta)

Exit mobile version