Pemerintah Kabupaten Rembang

Perputaran Uang Sektor Pariwisata Rembang Capai Rp 2,9 Triliun dalam Sembilan Tahun Terakhir

Sektor Pariwisata merupakan salah satu unggulan Kabupaten Rembang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam kurun waktu 2016 hingga 2024, perputaran uang di sektor ini tercatat mencapai Rp 2,9 triliun.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menyebut bahwa hitungan tersebut hanya berasal dari sembilan tahun terakhir kunjungan wisata domestik, yang mencapai 14.504.470 orang. Selain itu, ada pula 1.222 wisatawan mancanegara yang turut berkunjung ke Rembang pada periode tersebut.

Bupati Hafidz memperkirakan setiap wisatawan domestik menghabiskan sekitar Rp 200 ribu per kunjungan. Jika dikalikan dengan 14,5 juta kunjungan domestik, total perputaran uang mencapai Rp 2,9 triliun.

“Jika dihitung, dengan 14,5 juta wisatawan domestik saja, uang yang beredar sudah mencapai sekitar Rp 2,9 triliun. Ini hanya dari sektor pariwisata,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bupati Hafidz menyampaikan bahwa sebagian besar destinasi wisata di Rembang dikelola oleh masing-masing desa, kecuali Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini dan Museum RA Kartini, yang dikelola langsung oleh Pemkab.

“Selain itu, mulai dari Tasik Harjo, Balongan, Pakis, hingga Candimulyo dikelola oleh desa masing-masing. Kami tidak masalah, yang penting memiliki dampak ekonomi bagi warga,” ujarnya.

Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang mencatat bahwa kunjungan wisatawan domestik sempat merosot tajam pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, dengan jumlah pengunjung hanya mencapai 956.363 orang. Pada 2019, angka kunjungan justru sempat melonjak hingga 2.125.919 wisatawan, meningkat dari 1.809.813 pengunjung pada tahun 2018.

Kunjungan kembali meningkat tajam di Rembang pada tahun 2023, dengan total 2.196.014 wisatawan domestik—angka tertinggi sejak tahun 2016.

Per Agustus 2024, kunjungan wisata domestik sudah mencapai 1.845.606 orang, sementara wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 19 orang.

Kunjungan wisatawan asing mencapai angka tertinggi pada tahun 2019 dengan 570 kunjungan, diikuti oleh 556 kunjungan pada tahun 2018. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version