Pemerintah Kabupaten Rembang

Petani Tegaldowo Panen Raya Jagung 8 ton/ hektar

Petani Jagung di Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem panen raya, Rabu, (27/2/2019).  Dalam kegiatan tersebut selain kelompok tani setempat , anggota TNI juga dari jajaran Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rembang hadir.

Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Suratmin mendukung harapan petani agar pemerintah tidak mengimpor jagung. Rembang sendiri siap mendukung program pemerintah terkait swasembada jagung.

Ia menyebutkan bahwa saat ini Rembang sedang memasuki musim panen jagung, khusus di desa Tegaldowo ada 1000 hektar dan untuk luas lahan tanaman jagung di kabupaten Rembang saat ini mencapai 18 ribu hektar.

“Total lahan jagung mulai Oktober 2018 sampai Februari 2019 ini mencapai 18 ribu hektar. Dan yang sudah panen 5 ribu hektar, harga jualnya Rp.2.200,- pipil kering panen memang mengalami penurunan dulu sempat Rp. 2500,- dan Rp.3000,-” ujarnya.

Satu tahun diharapkan luas tanaman jagung di Rembang mencapai 25 ribu hektar. Pihaknya berharap pemerintah pusat bisa memperhatikan penurunan harga jual jagung, agar petani bisa merasakan untung yang lebih besar.

Ketua Kelompok Tani desa setempat, Nyono mengatakan jenis jagung yang ditanam adalah Bisi 18.  Untuk luas lahan tanaman jagung miliknya sendiri 2,5 hektar dengan produksi 8 ton per hektar.

Ia berharap pemerintah tidak mengimpor jagung. Dengan harapan harga jual bisa naik.

“Ini luas perkebunan 2,5 hektar dengan jagung jenis Bisi 18, berasal dari bantuan pemerintah dan swadaya petani. Ini harga jualnya Rp.2.200,-. Harapan kami pemerintah tidak mengimpor jagung agar harga jual bisa naik, “ ungkapnya.

Tanaman jagung disana berada di atas tanah yang terdapat banyak bebatuan karena memang berada di wilayah pegunungan. Sementara itu bicara tentang biaya produksi rata- rata Rp. 7 juta per hektarnya.

 

 

Exit mobile version