Pemerintah Kabupaten Rembang

PMK Capai 1600 Kasus, Pemkab Lakukan Penanganan Khusus

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Rembang terus bertambah. Sejumlah upaya telah dilakukan Pemkab untuk menekan penyebarannya.

Tercatat pada tanggal 6 Juni kemarin sudah menginfeksi 1.657 ekor sapi. Sudah ada 6 ekor sapi mati dan yang disembelih sebelum mati ada 30 ekor.

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz saat “Ngopi Gayeng” baru- baru ini di pendapa Museum RA Kartini menyampaikan dari 1600 ekor lebih yang terjangkit PMK ada 48 sapi yang sembuh. Saat ini PMK juga sudah menyebar di 12 kecamatan.

“PMK sudah menyebar di 12 kecamatan. Sapi yang sembuh ada 48 ekor, yang meninggal 6 ekor , artinya ini harus ada penanganan khusus, ” tuturnya.

Petugas dari Dinas terkait telah dikerahkan untuk menangani PMK di lapangan setiap hari.Penutupan pasar hewan Pamotan dan Kragan juga diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan.

Melihat penyebaran PMK di Kabupaten yang menjadi sentra sapi Peranakan Ongole (PO) ini sangatlah perlu penanganan khusus. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu penyemprotan cairan disinfektan di lokasi ternak dan meniadakan transaksi jual beli ternak.

“Penanganan khusus yang sudah dilakukan salah satunya dengan penyemprotan disinfektan seperti jaman covid-19 pada kendang-kandang dan pasar sapi juga diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menjelaskan pihaknya bersama tim dari Provinsi Jawa Tengah turun ke Dusun Gobok Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori untuk menggelar pengobatan massal pada 45 ekor sapi.

“Selain penyuntikan dan pengobatan, kami tetap mengimbau peternak melakukan penanganan rutin secara mandiri, agar kasus kematian pada ternak sapi, mampu ditekan, “ ungkapnya.

Ikhtiar Warga untuk pengobatan sapi yang terjangkit, menurut Kemis, Kepala Desa setempat , mereka membuat ramuan yang terbuat dari kunir, bawang putih dicampur gula jawa kemudian diblender.

Ramuan tersebut kemudian diminumkan ke sapi tiap pagi dan sore, fungsinya untuk melawan virus. Untuk mengobati luka di bagian kuku, disemprot dengan Gusanex, obat semprot yang dibeli dari toko pertanian seharga Rp 170 ribu.

“Alhamdulilah perkembangannya cukup baik dan sudah mau makan ini. Yang kaki bengkak, kita semprot Gusanex, “ tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version