Pemerintah Kabupaten Rembang

Prosesi Tirakatan, Rasa Syukur dan Doa Untuk Kelancaran Tahun Depan

Kabupaten Rembang menggelar malam tirakan dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Rembang yang ke-276 di pendopo Museum  Raden Ayu Kartini, Rabu (26/7/2017) malam. Bupati Rembang H. Abdul Hafidz beserta istri Hj Hasiroh Hafidz , Wakil Bupati Bayu Andriyanto beserta istri Vivit Dinarini dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rembang ikut dalam momen yang sakral tersebut.

Tirakatan sendiri digelar sebagai wujud rasa syukur karena dalam setahun ini program pembangunan berjalan lancar. Kemudian memiliki harapan dalam setahun mendatang semua program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rembang juga berjalan lancar.

Dalam suasana yang khitmad seluruh Forkopimda dan jajaran SKPD menggunakan baju berwarna putih dan celana hitam. Prosesi awal tarian Bedoyo Kanjeng Ibu dan tari gambuh tampil dihadapan peserta.

Salah satu panitia Setiadji menjelaskan tarian Bedoyo Kanjeng Ibu yang ditarikan oleh sembilan penari. Sembilan penari ini memiliki makna membentengi dari sembilan hawa.

“Sembilan penari ini mencerminkan menutupi dari hawa songo  (sembilan). Konsentrasi penuh untuk konsentrasi penuh dalam menjalankan tata pemerintahan kabupaten Rembang sebagai sifat pemimpin dalam hal ini tentu para pemimpin- pemimpin kita yang ada di lingkup pemerintahan kabupaten Rembang, “ ujarnya.

Kemudian tari gambuh sendiri merupakan tari pembukaan pada saat dilaksanakan suatu event. Harapannya saat 27 Juli 2017 upacara, kirab budaya sampai pagelaran bisa berjalan dengan lancar.

Setelah tari- tarian tiga pusaka yang disimpan di dalam Museum dikeluarkan ke pendapa. Tiga pusaka tersebut yaitu tombak Kyai Tandang, trisula Kyai Yuda Kusuma dan Payung song-song agung Tunggul Naga.

Selain itu piala penghargaan Adipura yang pernah diraih Kabupaten Rembang tahun2013 juga diletakkan di pendapa. Kemudian produk- produk yang telah dilahirkan di kabupaten Rembang seperti sejumlah Peraturan Daerah (Perda) juga diletakan disamping piala Adipura, semuanya akan dikirabkan dalam bentuk kirab budaya siang nanti setelah upacara hari jadi.

Prosesi selanjutnya Bupati dengan diikuti jajaran Forkopimda memecahkan kendi pertala yang berisi air dari 14 sumber mata air yang ada di 14 kecamatan. Hal itu merupakan wujud kebersamaan dari 14 kecamatan untuk kabupaten Rembang.

“Kemudian kendi tersebut dipecah sebagai bentuk pembukahubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Kemudian tabor beras kuning kalau orang Jawa untuk mengusir sengkala, kenapa menhadap ke utara karena Kabupaten Rembang ini terletak di pesisir dan berada di pangkuan laut utara.“

Di akhir prosesi perwakilan budayawan memotong tumpeng yang kemudian diberikan kepada Bupati. Selanjutnya tamu undangan lainnya dipersilahkan untuk menikmati tumpeng lainnya.

 

Exit mobile version