Teknologi Biosaka tengah mulai dikenalkan kepada para petani di wilayah Kabupaten Rembang. Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang sempat mendatangkan
penemu metode itu, Muhamad Ansar petani asal Blitar Jawa Timur.
Agus Iwan Haswanto, Kepala Dintanpan Rembang di kantor Dintanpan, Rabu (10/5/2023) mengatakan biosaka ini memiliki keunggulan dan menguntungkan para petani. Dengan menggunakan teknologi biosaka, petani dapat berhemat penggunaan pupuk kimia dari pabrik hingga 50 persen. Selain itu, teknologi biosaka juga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kendala subsidi pupuk.
Pupuk tersebut dibuat dari bahan-bahan alami, yaitu dari 5 jenis tanaman hijau. Seperti rumput- rumputan yang sehat dan berkualitas, tidak dimakan hama.
Cara mengaplikasikan biosaka ke tanaman cukup dengan menyemprotkannya ke tanaman mengikuti arah angin dan dikabutkan. Setingan semprotan pada alat dibuat agar airnya keluar butiran- butiran kecil seperti kabut.
“Petani kita ajari langsung pembuatan elsitor biosaka. Sifatnya biosaka ini perangsang tanaman untuk bisa lebih adaptif menolak hama dan tumbuh lebih bagus,” terangnya.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Fajar Riza Dwi Sasongko menambahkan para petani di 14 kecamatan sudah mengikuti pengenalan dan cara pembuatan biosaka langsung dari penemunya. Setelah pelatihan, pihaknya mencoba ada percontohan di setiap wilayah binaan penyuluh.
“Ini kita sosialisasi masih terus, melalui forum pertemuan massal juga langsung bertemu petani di sawah. Kami menghimbau kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di setiap wilayah binaannya agar ada plot aplikasi biosaka, ” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)