Pemerintah Kabupaten Rembang

Ratusan Petani Rembang  Dapat Bantuan  Pompa Air Berbahan Bakar Gas

Ratusan petani di Kabupaten Rembang mendapatkan bantuan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Berbahan Bakar Gas (BBG) untuk pompa air kepada ratusan petani di Hotel Gajah Mada, Senin (21/11/2022.

Penggunaan alat pertanian yang tidak ramah lingkungan yang  dapat menimbulkan degradasi terhadap lingkungan pertanian terus diminimalisir oleh pemerintah. Sehingga perlu dilakukan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), untuk pompa air bagi para petani.

Koordinator Pelaksana Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Sugiarto yang hadir pada kesempatan itu  menghimbau agar alat bantuan yang diberikan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Dikatakan bahwa pompa air berbahan bakar gas  ini juga lebih hemat, sehingga lebih menguntungkan.

“Karena sejak 2019 itu penghematannya sangat luar biasa bapak ibu, ini sudah kita uji coba. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani,” bebernya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto mengatakan  pompa air berbahan bakar gas untuk petani di Kota Garam ada 221. Program itu merupakan bantuan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Lebih lanjut Agus Iwan menyebut pompa air dengan bahan bakar gas dapat menghemat biaya kurang lebih 30 persen.  Setiap satu tabung gas LPG 3 kg diperkirakan dapat menggerakkan pompa air selama 7 sampai 8 jam,  lebih hemat dan murah jika dibandingkan dengan membeli BBM Pertalite.

“Kita mendapatkan alokasi 221 paket dari Kementerian ESDM. Ini bisa menghemat beli bahan bakar.”

Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz mengingatkan bantuan itu  milik kelompok tani yang harus digunakan secara bersama-sama. Tidak boleh ketua atau ada satu anggota kelompok tanipun yang lebih berkuasa atas bantuan alat pertanian tersebut.

Ratusan petani foto bersama usai mendapatkan bantuan paket konversi paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Berbahan Bakar Gas (BBG) untuk pompa air

“Terobosan ini dilakukan untuk bagaimana petani bisa mengolah tanahnya seirit mungkin. Berbagai upaya sudah diupayakan pemerintah, mulai dari bibit, alat pengolah. Dari pemerintah sadar bahwa petani ini memang dalam kondisi yang serba kurang menguntungkan, “tuturnya.

Di sisi lain, terkait program konversi BBM ke BBG pada pompa air petani, Bupati meminta kepada Kementerian terkait agar ketersediaan Gas LPG di Kabupaten Rembang bisa ditambah.

“Jangan sampai LPG 3 kilogram untuk rumah tangga menjadi langka karena  digunakan untuk sektor pertanian,” tandasnya.(Mif/Rud/Kominfo

Exit mobile version