Pemerintah Kabupaten Rembang

Rawan Banjir, Maguan Ditetapkan Sebagai Desa Tangguh Bencana

Sering dilanda bencana banjir, Desa Maguan Kecamatan Kaliori ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang.

Jajaran Pemerintah Desa, warga setempat termasuk relawan telah mengikuti pembekalan tentang penanganan kebencanaan dari BPBD selama tiga hari.

Kepala Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Rembang, E. Risangsoko kepada awak media mengatakan dibentuknya Destana Maguan karena banjir baru saja terjadi desa tersebut. Berada di aliran sungai Randugunting, Maguan memang setiap tahunnya rawan terjadi banjir.

Pada bulan Maret lalu, banjir membuat salah satu tebing jalan di Maguan longsor. Dan pada bulan Oktober ini, akibat intensitas hujan yang tinggi ditambah adanya sampah dan dapuran bambu di sungai, menyebabkan air sungai meluap dan puluhan rumah terendam.

“ Daerah rawan bencan ini memang jadi prioritas pembentukan Destana. Tahun ini Maguan sudah dua kali terkena banjir, ” ujarnya.

Ia berharap dengan ditetapkannya Maguan sebagai Desa Tangguh Bencana, dapat membuat warga menjaga kebersihan sungai dan mengetahui apa yang harus dilakukan dengan cepat ketika ada bencana. Mulai reaksi cepat, evakuasi, penanganan korban sampai dengan pendirian dapur umum.

Setelah Maguan ada empat desa lagi yang akan ditetapkan sebagai Destana. Diantaranya Desa Meteseh dan Wiroto Kecamatan Kaliori serta Desa Kedungtulup dan Sekarsari,  keempatnya sama-sama berada di aliran Sungai Randugunting.

Kepala Desa Maguan, Joko Saiful Ampri  berharap dengan status Destana dan pembekalan penanganan bencana, pihaknya bersama warga jauh lebih sigap.

“Kita sudah tau kalau ada bencana titik kumpulnya di mana, pembagian kerjanya sudah jelas. Jadi tidak ada iri-irinan, ” ungkapnya. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version