Pemerintah Kabupaten Rembang

Sah, Rembang Kini Miliki 12 Desa Wisata Baru

Sebanyak 12 Desa Wisata baru telah dikukuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di pendapa Museum RA.Kartini, Kamis (16/6/2022). Belasan Desa resmi menjadi Desa Wisata ini setelah dikeluarkan dan dibacanya Surat Keputusan (SK) Bupati di acara tersebut.

Penetapan 12 desa wisata baru tersebut yaitu Desa Candimulyo, Dadapan , Ngulahan Kecamatan Sedan, Desa Sudho dan Karangsari Kecamatan sulang, Desa Terjan Kecamatan Kragan, Desa Sendang asri dan Gowak Kecamatan Lasem, Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur, Desa Panohan Kecamatan Gunem, Desa Tireman Kecamatan Rembang, Desa pamotan Kecamatan Pamotan.

Selain penetapan status 12 Desa Wisata, Pemkab Rembang juga mengukuhkan forum komunikasi Desa Wisata.

Kepala Dinbudpar Mutaqin menyampaikan
Sebelumnya ada 16 Desa Wisata yang resmi di Rembang. Dengan penambahan hari ini, maka total saat ini ada 28 Desa Wisata.

“Penetapan desa wisata baru ini ada sebanyak 12 desa wisata. Sebelumnya Rembang sudah memiliki 16 desa wisata”, katanya.

Ke 16 Desa Wisata yang sudah terlebih dulu sah yaitu Desa Tasikharjo dan Banggi Kecamatan Kaliori, Desa Tasikagung, Punjulharjo, Pasarbanggi,Tritunggal Kecamatan Rembang, Desa Bulu Kecamatan Bulu, Desa Babagan, Karasgede, Karangturi,Gedongmulyo, Dasun,Bonang,Binangun, Kajar, Kecamatan Lasem, Desa Balongmulyo Kecamatan Kragan.

Sebelum pengukuhan sebagai Desa Wisata
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
Dengan penetapan status Desa Wisata ini tentu dapat meningkatkan daya tarik wisatawan.

“Sedangkan forum komunikasi desa wisata agar bisa menyertai dan memberikan bimbingan kepada para pelaku desa wisata di kabupaten Rembang berkembang lebih maju”, jelasnya.

Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz menegaskan dengan adanya 28 Desa Wisata, tidak boleh saling mematikan. Justru para pengelola Desa Wisata harus berkolaborasi agar semakin menambah daya tawar bagi wisatawan, pasalnya masing- masing destinasi wisata dianjurkan membuat keunikan atau daya tarik yang berbeda.

“Inovasi pengelola yang harus terus dilakukan. Sehingga wisatawan akan memiliki rasa ingin kembali lagi, ” imbuhnya.

Bupati juga meminta pengelola wisata dan warga sekitar destinasi wisata dapat memanfaatkan momen kunjungan wisatawan. Seperti keberadaan seni budaya, kearifan lokal dan jika ada pembuatan kerajinan di desa itu maka bisa dikemas menjadi sebuah paket wisata.

Terkait Forum Komunikasi Desa Wisata , Bupati berpesan agar pengurusnya bisa bersikap netral. Tidak hanya mempromosikan desanya sendiri.

Acara pengukuhan 12 Desa Wisata itu juga disemarakkan pagelaran musik band, dan selanjutnya kesenian daerah pagelaran gamelan dari Bulu, Tari sanggar dengan tema Kartini membatik. (Mif/Rud/Kominfo)

 

Exit mobile version