Bupati Rembang H. Abdul Hafidz menyambut ribuan peserta kirab satu negeri di Pendapa Museum RA. Kartini, Senin (16/10/2018) malam. Sebanyak 3000 lebih anggota Ansor dan Banser itu tiba di pendapa sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam kesempatan itu Bupati menerima bendera pataka merah putih dari Ketua PW Ansor Jawa Tengah, Solahudin Ali, yang kemudian diterimakan Ketua PC Ansor Kabupaten Rembang, H. Anies Kholil Baro’.
Dalam sambutannya Bupati mengapresiasi semangat dan pengorbanan para peserta kirab. Ia berharap kirab satu negeri dengan membawa 17 bendera pataka merah putih dapat kembali mengingatkan bahwa semua warga Indonesia adalah sama, berbendera satu yaitu merah putih.
Bupati juga menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap GP Ansor dan Banser di Rembang yang senantiasa bersinergi dengan pemerintah, di dalam mengemban amanat bangsa dan negara baik secara formal maupun informal.
Menurutnya TNI, Polri, Banser, Ansor dan NU jika bersatu tidak ada pihak lain yang dapat merongrong bangsa ini, termasuk jika ada yang ingin membentuk khilafah. “Yang penting satu dan menyatu, satu kalau tida menyatu bahaya, ini penting,” imbuhnya.
Bahkan Bupati menyebut Ansor dan Banser bisa berdiri di samping TNI dan Polri untuk ikut menjaga keberlangsungan NKRI.
“Ansor dan Banser bisa di depan atay disamping TNI dan Polri., tidak apa-apa. Sekarang pola pikir dari TNI dan Polri sudah berubah total. Meskipun tugas dan fungsinya tetap sama, namun praktek di lapangan berbeda, “ jelasnya saat duduk disamping Kapolres AKBP Pungky Buana Santosa.
Ia berharap jalinan kerjasama Banser dan Ansor dengan Pemkab, TNI dan Polri ke depan bisa ditingkatkan. Sehingga Rembang bisa menjadi salah satu bagian yang mampu memperkokoh bangsa dan membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
Seusai acara serah terima bendera pataka merah putih, 17 bendera tersebut kemudian dikirab menuju perbatasan Rembang-Pati untuk dilanjutkan oleh Banser dan Ansor Pati, estafet kirab akan berakhir di Yogyakarta.