Malam Lailatul Qadar , malam seribu bulan pasti diinginkan setiap muslim pada bulan Ramadhan. Karena malam yang hanya dijumpai setahun sekali ini penuh dengan keberkahan dan kemuliaan dibandingkan malam-malam seperti biasanya. Meskipun tidak bisa dipastikan dengan tepat kapan terjadinya malam Lailatul Qadar, namun malam seribu bulan ini terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan pada hari-hari ganjil.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz seusai sholat tarawih di Masjid Jami’ Desa Bulu Kecamatan Bulu dalam kegiatan Safari Ramadhan dan Tarawih Keliling (Tarling), Minggu (26/5/2019).
Bupati mengatakan seperti namanya, “Malam Seribu Bulan” merupakan malam yang paling mulia dan lebih baik dari seribu bulan. Maka dari itu dimalam inilah menjadi kesempatan masyarakat yang beragama Islam untuk berlomba-lomba memperbanyak ibadah dan melakukan amalan-amalan lainnya.
“Lailatul Qodar niku dimalam 10 hari terakhir dihari ganjil, 21, 23, 25, 27, 29. Nek jenengan ibadah pas malam Lailatul Qodar niki ganjarane ngungkuli ibadah seribu bulan. Ini hari-hari yang perlu kita songsong dengan jiwa semangat untuk beribadah kepada Allah SWT,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, dengan sedekah kepada warga yang kurang mampu di malam Lailatul Qodar, juga dapat melipat gandakan nilai sedekah yang telah diberikan. Oleh sebab itu, warga diminta agar jangan sampai melewatkan malam yang mulia ini dengan memperbanyak ibadah dan sedekah sesuai ketentuan Allah SWT.
“Luwih-luwih bengi-bengi ndodok lawang ngedum duwit tanggal 21, 23, 25, 27, 29 ora ono kepentingan politik niki bener-bener lillahi ta’ala nek pas Lailatul Qodar sedekah Rp. 1000 sama saja seribu bulan, luar biasa. Rp. 1 juta dadi Rp. 1 miliar luar biasa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Keutamaan-keutamaan yang ditawarkan Lailatul Qodar antara lain adalah malaikat turun ke Bumi dan memberi syafaat kepada orang-orang yang senantiasa menghidupkan Lailatul Qadar. Allah SWT juga akan melapangkan rezeki bagi orang-orang yang senantiasa meminta dengan tulus dan dikehendaki-Nya.
Sebelum meninggalkan masjid, sejumlah bantuan juga diberikan. Mulai dari Al-Qur’an, Mukena dan sejumlah uang untuk Takmir masjid.