Pemerintah Kabupaten Rembang

Satgas Supaya Membentuk Posko Desa Untuk Lawan Covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rembang, meminta kepada Satuan Tugas (Satgas) tingkat kecamatan untuk segera membentuk dan mengaktifkan Posko Desa.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz, saat kegiatan Sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro untuk pengendalian penyebaran virus Covid-19 Kabupaten Rembang, di Pendapa Museum RA. Kartini,Rabu (10/2).

Bupati mengatakan pembentukan posko desa itu merupakan kolaborasi 2 program yaitu program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan program Kampung Tangguh yang diinisiasi Kepolisian Republik Indonesia. Yang ke-2nya tidak saling bertentangan, tetapi saling bersinergi.

“Sasarannya yang paling bawah RW / RT, desa ini dituntut harus ada posko. Posko itu untuk pusat sumber informasi, sumber-sumber suntikan informasi atau mencari informasi. Yang itu dikolaborasikan dari program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur dan Kampung tangguh yang diinisiasi oleh Pak Kapolri,” imbuhnya

Bupati menerangkan sebelum adanya PPKM jilid I dan PPKM jilid II kondisi populasi Covid-19 hampir 600 kasus. Namun dengan adanya PPKM, kasusnya saat ini turun menjadi 100 an kasus. Bahkan yang melakukan isolasi di Rumah Sakit tinggal 17 orang. Yang awalnya hampir 200 orang.

Dengan adanya penurunan kasus itu, Bupati mengapresiasi kerja keras Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan dan Pemerintah Desa yang telah setiap hari melaksanakan operasi yustisi.

Abdul Hafidz mengharapkan hasil positif PPKM jilid I dan jilid II bisa kembali terulang pada PPKM mikro ini. Sehingga Rembang yang saat ini zona oranye bisa menuju ke zona hijau.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofi’i menyebut di Rembang semua kecamatan saat ini tidak ada yang nol kasus. Pasalnya, Kecamatan Pancur dan Kecamatan Gunem sebagai kecamatan kasus terendah terdapat 3 kasus.

“Berdasarkan kasus per kecamatan. Di kita 1 kecamatan belum ada yang 0 (zero) kasus. Ini yang terendah di Gunem dengan 3 kasus. Kemudian Pancur juga 3 kasus. Sarang 5 kasus. Sumber 5 kasus. Dulu Sumber kasusnya sempat tinggi, sekarang tinggal 5. Bulu, Kragan, Sedan 6 kasus. Sluke, Sale tinggal 7 kasus. Sulang yang kemarin sempat tinggi juga, tinggal 9 kasus. Lasem Kaliori yang kemarin juga sempat tinggi, sekarang tinggal 10 kasus. Kemudian Pamotan 14 kasus. Dan Rembang 26 kasus, ” tuturnya.

Ali Syofi’i optimis program PPKM mikro akan semakin menekan kasus covid-19. Pasalnya PPKM Mikro melibatkan seluruh unsur masyarakat mulai dari ketua RW/RT, kepala desa/ lurah, satuan perlindungan masyarakat, hingga tenaga kesehatan dan para relawan.

Exit mobile version