Halo warga Rembang, tau nggak hari ini, Minggu (20/11/2022) ada satu tempat wisata baru yang diresmikan buka oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz. Destinasi itu ada di Kecamatan Kragan, masuk wilayah desa Terjan dan Sendang.
Nama destinasi wisatanya adalah Tebing Asmoro. Seperti namanya tempat ini menawarkan keindahan tebing yang tinggi dan dapat menjadi spot foto yang menarik bagi pengunjung.
Chomarudin Ketua Panitia Pembukaan Tebing Asmoro sekaligus Direktur BUMDesma Tersanjung Ro Watu mengatakan fasilitas yang bisa dinikmati oleh pengunjung diantaranya berbagai spot foto dan paket outbond. Pihaknya juga memiliki penawaran paket wisata di beberapa tempat.
“Jadi kita menyediakan paket Situs Terjan, Tebing Asmoro, dan camping di Watu Pecah. Kemudian ada paket naik andong juga, dimana andongnya ini dari warga sekitar juga,” ujarnya.
Ditambahkannya wisata Tebing Asmoro ini buka setiap hari, dari pagi sampai malam. Masyarakat bisa datang sejak pukul 07.00 sampai 22.00 Wib.
Diungkapkannya Tebing Asmoro dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Tersanjung Ro Watu. BUMDesma itu merupakan gabungan dari lima desa dalam satu kawasan yaitu Terjan, Sendang, Tanjungsari, Woro dan Watupecah.
Kawasan Tersanjung Ro Watu diambil dari nama 5 desa kawasan pegunungan yg dirintis oleh Dinpermasdes, yaitu Terjan, Sendang, Tanjungsari, Woro dan Watupecah. Pemberian nama Tersanjung Ro Watu berasal dari Prapto Raharjo saat menjabat sebagai Camat Kragan yang sekarang diberikan amanah baru sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Rembang.
Kawasan tersebut identik dengan pegunungan dan bebatuan dan desa- desa ini mempunyai pesona pegunungan yg menarik. “Dengan nama itu harapannya akan membuat pengunjungnya tersanjung, ” tuturnya.
Bupati Rembang H.Abdul Hafidz dalam kesempatan itu menyebut tebing asmoro ini berbeda dengan destinasi wisata di tempat lain khususnya di Rembang. Sehingga menurutnya dengan sentuhan inovasi dan dukungan banyak pihak diyakini wisata ini akan menjadi primadona.
“Tebing ini tidak dimiliki oleh tempat wisata yang lain. Saya optimis atas dukungan masyarakat, pemerintah desa, Anggota DPRD, dan pembinaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades) saya yakin akan menjadi tempat wisata yang fenomenal, ” ungkapnya.
Bupati menyebut pengembangan wisata ini harus dibarengi dengan promosi di media sosial dan pemberitaan agar semakin dikenal masyarakat luas. Selain itu yang juga tak kalah penting, manajemen dan administrasinya juga ditata.
Lebih lanjut, sebagai Kepala Daerah , Abdul Hafidz akan mendukung dari segi infrastruktur, seperti jalan. Karena menurutnya ada yang masih belum baik jalnannya.
“Pemerintah daerah akan membantu membangun jalan yang mengarah ke tebing asmoro. Dari Desa Sudan sampai ke sini, yang masih jelek ada sekitar 200 meter akan kita tata, yang rusak akan kita perbaiki, insyaAllah 2023 akan kita tata itu, ” ungkapnya.
Bupati juga menyinggung tentang keramahan warga. Menurutnya itu juga menjadi kunci dalam mengembangkan destinasi wisata, ramah dengan tamu dan dengan lingkungan menjadikan wisatawan akan kembali lagi untuk berkunjung.
“Kalau pengunjungnya sudah banyak, pengurus wisatanya jangan cakar- cakaran (bertengkar- red). Biasanya kalau sudah ada uang jadi masalah, sini hutang, sana hutang, akhirnya hitungannya banyak tapi tidak ada uangnya, ” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)