Pemerintah Kabupaten Rembang

Satu Tahun Pemerintahan Bupati Rembang Abdul Hafidz, S.Pd.I dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto, S.E.

Pemerintahan Bupati Rembang H.Abdul Hafidz S.Pd.I dan Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto, SE sudah berjalan satu tahun. Tepat tanggal 17 Februari 2016 lalu, beliau berdua dilantik untuk memimpin kabupaten Rembang periode 2016-2020 oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di alun-alun simpang lima Semarang.

Dalam kurun waktu satu tahun ini berbagai kebijakan telah dilaksanakan untuk mewujudkan visi misi yang mereka usung. Infrastruktur menjadi salah satu warisan atau pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintahan mereka. Khususnya kondisi jalan yang sebagian besar rusak menjadi paling sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Bupati dan Wakil Bupati pun berjanji dalam kurun waktu tiga tahun persoalan jalan di Rembang tuntas. Setidaknya Rp 100 miliar lebih digelontorkan untuk perbaikan infrastruktur jalan sebanyak 43 paket kegiatan melalui lelang dan penunjukkan langsung 22 kegiatan pada tahun 2016 lalu. Total panjang  jalan yang diperbaiki 68 kilometer tersebar merata di seluruh kecamatan.

Tanggal 1 Maret 2016 mereka bersama jajaran SKPD terkait turun langsung meninjau jalan-jalan poros kecamatan yang rusak. Dan sekitar bulan September 2016 Bupati dan Wabup juga turun ke lapangan lagi untuk mengecek kualitas pekerjaan proyek. Sampai akhirnya sekitar 60 hingga 70 persen jalan sudah diperbaiki atau ditingkatkan dengan hotmix ataupun cor bertulang. Memang tahun 2016 lalu tidak seluruh jalan rusak dapat diperbaiki karena keterbatasan fiskal Kabupaten Rembang oleh karena itu perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan dilanjutkan tahun ini.

Di bidang kesehatan keduanya juga memiliki komitmen. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tahun 2016 Enam puskesmas dilakukan pengembangan. Diantaranya puskesmas Sulang dengan nilai Rp.4,66 milyar, puskesmas Gunem Rp 2,6 milyar, puskesmas Rembang 2 Rp 3,3 milyar, puskesmas Rembang 1 Rp 2,6 milyar dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda)  Rp 1,8 milyar, puskesmas Sarang 1 Rp 3,7milyar dan pengembangan puskesmas Sluke Rp 5,88 milyar.

Anggaran sebesar Rp 3,2 milyar digelontorkan untuk pengadaan 12 mobil ambulans untuk Puskesmas yang disebar ke Puskesmas-Puskesmas. Selain itu juga digunakan untuk penambahan satu unit mobil jenazah dan satu unit mobil operasional crisis center.

Rumah sakit dr.R.Soetrasno juga dikembangkan. Pembangunan gedung baru tiga lantai yang digunakan untuk perawatan kelas III dengan nilai Rp 6 milyar berkapasitas 70 tempat tidur. Dan penambahan ruangan kamar rawat inap di paviliun Kartini dengan 12 tempat tidur.

Pemkab Rembang terus mendorong seluruh desa kelurahan untuk bebas buang air besar sembarangan atau Open Defication Free (ODF) di tahun ini. Sebanyak 102 desa telah sukses mendeklarasikan diri sebagai desa ODF. Dengan tambahan jumlah tersebut artinya sudah 193 desa kelurahan sebagai desa BABS dan tinggal 101 desa lagi yang akan menjadi pekerjaan rumah tahun ini.

Tahun 2016 Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 2,5 milyar untuk 17 ribu orang yang ekonominya tidak mampu guna membiayai masyarakat yang tidak mampu untuk membayar iuran BPJS.

Di sektor perdagangan Pemkab tahun ini melakukan pengembangan dan penataan pasar Sarang, pasar Pandangan, pasar Lasem dan pasar Pamotan dengan total anggaran tak kurang dari Rp 23,8 milyar.

Bupati menginginkan pasar tradisional menjadi pasar semi modern, dimana dari segi fisik bangunan modern namun barang yang dijual masih sama dengan pasar tradisional. Dengan demikian pedagang dan pembeli bisa lebih nyaman dalam bertransaksi.

Tak hanya pasar, tempat pelelangan ikan pun juga tak luput dari perhatian. Bulan september kemarin Bupati resmi melaunching Cash Management System (CMS). Rembang menjadi yang pertama di Indonesia yang menerapkan CMS pada transaksi pelelangan ikan. Dengan sistem berbasis online yang menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini keluhan nelayan tentang molornya pembayaran lelang bisa teratasi dan bakul ataupun nelayan tidak perlu membawa uang cash, karena cukup menggunakan kartu semacam ATM semua sudah bisa.

Di sarana prasarana kelautan dan perikanan pemkab dengan anggaran 17 milyar lebih menata dan merenovasi sejumlah TPI. Pembangunan TPI Tasikagung meliputi pertokoan dan jalannya, pembangunan TPI Tasikagung 2, pembangunan dermaga PPI Karanganyar Kragan dan renovasi TPI Sarang.

Begitupun di sektor pertanian, Pemerintah terus mendorong modernisasi, bantuan alat mesin pertanian atau Alsintan diberikan baik yang berasal dari APBD maupun APBN. Tahun ini setidaknya sudah 137 unit hand traktor, 84 pompa air, alat perontok padi 40 unit, perontok jagung 19 unit, alat panen kombain 42, traktor roda 8 unit serta cultivator 14 unit diberikan ke kelompok tani. Khusus untuk hand traktor Rembang dengan persawahan seluas 29.856 hektar dan tegalan 34.256 hektar, diperlukan hand traktor sebanyak 2.564 unit, ketersediaan di Kabupaten Rembang saat ini baru ada 1.273 unit sehingga masih kekurangan 1.291 unit dan akan dipenuhi secara bertahap.

Untuk perkebunan dari APBD mesin rajang tembakau 16 unit, cultivator 50 unit yang akan diserahkan bulan oktober ini,traktor rotari 40 unit kemungkinan bulan november diserahkan, untuk petani tembakau. Umtuk meningkatkan kualitas tanaman tembakau.

Selain itu untuk mengatasi kesulitan air untuk pengairan sawah, Pemkab melalui Dinas pertanian dan kehutanan tahun ini akan membangunan Dam Parit di beberapa lokasi. Diantaranya gedangan Rembang, menoro sedan, melatirejo Bulu, Joho gunung pancur, Bogorame Sulang, Ngasinan Kragan dan Mojokerto Kragan. Tahun ini juga membangun irigasi tanah dangkal sarang 44 unit, kragan 36 unit dan di sluke 10 saat ini dalam proses pengerjaan.

Di sektor peternakan Rembang memiliki potensi besar menjadi kabupaten Sentra Sapi PO, data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan ada sekitar 128 ribu ekor. Pemkab terus berupaya untuk mewujudkan hal itu salah satunya dengan memotivasi para peternak dengan event kontes ternak dua tahunan. Bantuan 30 ekor sapi kepada kelompok tani ternak yang akan disalurkan akhir bulan ini atau paling bulan depan.

Berikutnya pemkab dinilai berhasil dalam menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar alun-alun. Banyak sekali keluhan masyarakat terkait PKL disitu, mulai harga yang sering dikeluhkan selangit, kebersihan maupun kesemrawutannya.

Pemkab kali ini bersikap tegas namun tidak meninggalkan pendekatan secara persuasif. Mereka dalam hal ini paguyuban guyub rukun sebagai organisasi PKL alun-alun yang diakui Pemkab terus diajak komunikasi terkait penertiban alun-alun.

Pemkab meminta para PKL mencantumkan atau memasang menu sekaligus harga makanan yang dijual untuk menghindari kecurangan PKL kepada pembeli. PKL harus menggunakan tenda seragam hibah dari Perusahaan PT Semen Indonesia dan juga menjaga kebersihan di wilayah mereka berdagang dan tendanya dengan bongkar setelah berjualan dan pasang tenda saat berjualan.

Jika mereka tidak mau mentaati semua yang telah ditetapkan dan disepakati bersama tersebut maka pemkab tegas akan menggantinya dengan pedagang yang baru. Langkah ini diapresiasi banyak pihak mengingat penertiban PKL alun-alun sejak lama sulit dilakukan.

Penghargaan yang diraih Kabupaten Rembang selama satu tahun kepemimpinan Bupati Rembang H.Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto antaranya:

  1. Parahita Ekapraya Tingkat Mentor yang mana merupakan penghargaan kategori tertinggi diberikan kepada Provinsi, kabupaten/ kota yang memiliki kepedulian terhadap Pengarus Utamaan Gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
  2. Penghargaan Wahana Tata Nugraha ( WTN ), meskipun diterima tanggal 31 Januari 2017 namun penghargaan tersebut diberikan oleh Kementrian Perhubungan karena Kabupaten Rembang karena dinilai berhasil menata transportasi dan lalu lintas kategori lalu lintas dan memiliki kinerja baik dalam pengelolaan sistem transportasi selama tahun 2016.
  3. Penghargaan Perpuseru atas kepedulian Bupati Rembang terhadap pengembangan perpustakaan oleh Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI), yaitu lembaga yang menyalurkan CSR dari Coca-cola Company.
  4. Kabupaten Rembang bulan Maret 2016 juga meraih penghargaan di Kuching Malaysia. Penghargaan tersebut adalah Indonesian Migrant Workers Award (IMWA) 2015, penghargaan tersebut diraih berkat Didik Dwi Windarto pemuda asal Weton Rembang selama ini sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia bekerja dengan baik. Beberapa indikator penilaian diantaranya kedisiplinan, kualitas kerja, kualitas diri, rasa kebersamaan dan berstatus TKI legal atau sesuai dengan jalur hukum yang berlaku.
  5. Kabupaten Rembang meraih penghargaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia atas upayanya membina dan mengembangkan kabupaten Rembang menjadi kabupaten yang peduli HAM.
  6. Penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah atas prestasi sebagai Pemerintah Kabupaten yang telah menyelesaikan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 dan sebelumnya.
  7. Kabupaten Rembang mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Pro Investasi dari media cetak ternama yakni Radar Kudus yang merupakan anak perusahaan dari Jawa Pos. Penghargaan diberikan bulan Juni 2016 lalu  itu karena Mereka menilai Rembang adalah salah satu kabupaten yang memiliki banyak potensi yang dapat menarik banyak investor, dilihat dari angka investasi setiap tahunnya juga mengalami kenaikan yang signifikan.
  8. Kabupaten Rembang juara ketiga tingkat Jawa Tengah atas kepedulian Kepala Daerah terhadap penghijauan.
  9. Penghargaan sebagai Badan Publik terbaik dalam melaksanakan transparansi di Jawa Tengah dalam melaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
  10. SMPN 2 REMBANG meraih juara terbaik di lomba KKR (Kader Kesehatan Remaja) Provinsi Jateng, Tahun 2016.
  11. Juara MTQ Tingkat Nasional ke-26 di Nusa Tenggara Barat, dengan mendapatkan mendali emas yaitu atas nama Durrotul Muqoffa dan siti Mas’udah. (Tahun 2016)
  12. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karangturi Kecamatan Lasem, menjadi juara umum lomba Pokdarwis tingkat Jateng. Dengan menyabet lima kategori kejuaraan yaitu, tes tertulis, paparan, studi kasus, sapta pesona, serta yel, (Tahun 2016) Dengan rincian :
    – Juara 1 Lomba Tanggap Sapta Pesona / Paparan Jambore Pokdarwis 2016
    – Juara 1 Tes Tertulis Jambore Pokdarwis 2016
    – Juara 2 Fun Game / Study Kasus Jambore Pokdarwis 2016
    – Juara 3 Lomba Yel – Yel Jambore Pokdarwis 2016
  13. Juara RS Tipe C Terbaik Jawa Tengah Kategori Lomba Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Rumah Sakit Tahun 2016.
  14. Lomba komoditas kambing dan desa mandiri energi tingkat jawa tengah tahun 2016 :,
    o juara I diwakili kelompok ternak Margo Mulyo, Desa Kemadu, Kecamatan Sulang.
    o juara II pada komoditas Kambing yaitu lomba ternak sapi dan ayam buras yang diwakili oleh kelompok Mekar jaya, Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori, kemudian kelompok ayam buras diwakili kelompok Tani Ayu, Desa Pasedan Kecamatan Bulu.
    o juara ke III lomba desa mandiri energi, mengusung pengolahan limbah tempe menjadi gas pengganti bahan bakar. Yang diwakili Desa Karasgede kecamatan lasem.
  15. Juara I Lomba Kompetensi Siwa (LKS) SMK tingkat Jawa Tengah, dibidang farmasi (SMK Avicenna) (2016).
  16. Dekranasda Awards tingkat Provinsi Jateng, juara harapan 1 (2016).
  17. SMK Umar Fatah juara 1 lomba keahlian guru SMK Tingkat Nasional di UNY Yogyakarta.
  18. SMA 1 Pamotan juara 1 KTI (Karya Tulis Ilmiah) SMA/SMK tingkat jawa tengah/DIY (angkat pulau gosong) atas nama siti hajar dan nurul huzaimah
  19. Juara umum Lomba STQ tingkat provinsi jateng.
  20. Juara 3 lomba penanaman dan pemeliharaan pohon tahun 2015 provinsi jawa tengah di Kabupaten Banyumas.
Exit mobile version