Sekolah Dasar(SD) Negeri 2 Dorokandang Kecamatan Lasem menggelar bazar makanan sehat dan panen karya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di halaman sekolah setempat, Rabu (8/2/2023). Kegiatan tersebut sebagai rangkaian kegiatan pengukuhan sekolah tersebut sebagai sekolah Aman Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz.
Acara yang dihadiri oleh Bupati , Ketua PKK Kabupaten dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait itu memamerkan dan menjual aneka makanan dan minuman sehat serta karya siswa berbahan dari sampah.
Khusus makanan dan minuman selama pantauan cepat sekali habis. Selain dibeli oleh jajaran Pemkab yang hadir, juga di beli oleh siswa.
Mulai dari berbagai macam jenis lepet, puding, olahan ikan seperti dimsum, kue basah dan kering, sampai dengan minuman es buah yang disajikan dalam berbagai variasi, dari segi harga juga terjangkau.
Bupati Hafidz menyampaikan bahwa kesehatan anak didik juga menjadi perhatian dari pemerintah. Harapannya makanan yang dimakan anak- anak tersebut bebas dari kandungan zat pewarna kimia, formalin dan zat lainnya yang membahayakan.
“Tadi saya membuktikan langsung di bazar, ada jajan yang warnanya merah. Ternyata pewarnanya itu dari buah naga, ada yang warna ungu juga itu ternyata pakai ubi ungu, ” ungkapnya.
Sekolah yang berkomitmen menjamin keamanan pangan di sekolah ini perlu diperbanyak di Rembang. Untuk itu Bupati mendorong Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga agar terus mensosialisasikan program tersebut ke semua sekolah.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN 2 Dorokandang , Supindiyah menuturkan bahwa sekolahnya menjadi Kader terbaik atau juara 1 dalam penghargaan Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) tingkat Provinsi Jawa Tengah dan akan maju ke tingkat nasional. Sebagai wujud komitmen sebagai sekolah PJAS , bazar ini menyajikan jajanan sehat dari murid dan wali murid.
“Semua produk dan karya ini merupakan kolaborasi antara murid, wali murid dan guru. Kami ada paguyuban wali murid dan alhamdulillah mendukung, ” tuturnya.
Selain sebagai Sekolah yang menjamin kesehatan jajanan siswa, SDN 2 Dorokandang juga sukses sebagai sekolah penggerak. Sehingga sekolah yang dipimpinnya mampu menyulap sampah organik dan an organik menjadi barang yang bernilai, seperti, kulit jagung, lukisan dari klaras, bunga dari sampah plastik, tempat tisu hingga bungkus minuman sachet.
“Di sekolah ini jajanannya dikantin juga tidak boleh di staples, jajanan kemasan dari pabrik itu harus yang ada ijin dari BPOMnya. Untuk jajanan yang luar itu (di luar sekolah-red) kita juga mulai kerjasama dengan BPOM dan puskesmas makanan yang dijual itu ada bahan yang membayakan nggak, kalau ada tidak boleh dijual, ” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, di bagian akhir juga dilakukan kampanye minum susu. Semuanya dilakukan agar kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi dan mendukung kemampuan belajar anak. (Mif/Rud/Kominfo)