Pemerintah Kabupaten Rembang

Sekolah Negeri di Rembang Siap Terapkan Pembelajaran AI dan Coding pada Tahun Ajaran 2025/2026

Sekolah-sekolah negeri jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Rembang mulai bersiap menerapkan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) sebagai bagian dari kurikulum tahun ajaran 2025/2026. Para guru, khususnya pengampu mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), juga mulai dipersiapkan melalui pelatihan.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Sutrisno, mengatakan bahwa implementasi pembelajaran KKA akan dilakukan secara bertahap sesuai jenjang pendidikan.

“Ya, sekolah sudah persiapan. Guru TIK sudah disiapkan dalam pelatihan. Insyaallah pada saatnya siap,” katanya.

Ia menyebutkan, materi KKA akan diterapkan di seluruh jenjang, baik SD maupun SMP, dengan penyesuaian berdasarkan tingkat kemampuan siswa dan kurikulum yang berlaku.

“Semua jenjang. Tentu dengan tingkat kemampuan berbeda. Sesuai dengan target di kurikulum. Mulai tahun ajaran ini,” jelasnya.

Salah satu sekolah yang telah memulai persiapan adalah SMP Negeri 5 Rembang. Kepala SMPN 5 Rembang, Menik Mustikatun, menyampaikan bahwa sekolahnya akan mulai menerapkan pembelajaran KKA pada siswa kelas VII terlebih dahulu.

“Ini ada pelatihan untuk KKA. Jatah SMPN 5 besok tanggal 5 Agustus,” ujarnya.

Ia menambahkan, sekolah akan mulai mengajarkan materi setelah guru-guru mengikuti pelatihan tersebut. Dari sisi fasilitas, SMPN 5 Rembang telah memiliki tiga ruang laboratorium komputer sebagai sarana pendukung.

“Dalam satu lab itu anak-anak bisa masuk semua. Meskipun satu komputer dua anak. Tetapi kami punya tiga ruang. Sehingga bisa sebagai sarana KKA-nya,” terangnya.

Menik menyebutkan, selama ini SMPN 5 Rembang juga telah memiliki mata pelajaran informatika, yang di dalamnya mulai mengenalkan fitur-fitur dasar kecerdasan buatan kepada siswa.

“Paling tidak anak-anak sudah mengenal. Kalau sarprasnya sudah kami siapkan. Kalau dasar materi nanti akan lebih paham ketika pelatihan (para guru),” pungkasnya. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version