Pemerintah Kabupaten Rembang

Sensus Penduduk Segera Dimulai, Saatnya Menuju Satu Data

Sensus penduduk akan segera dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sejumlah stakeholder menggelar rapat koordinasi di lantai 4 sekretariat daerah (Setda) Rembang.

Hal-hal teknis terkait sensus disampaikan dalam forum itu. Termasuk antisipasi kebocoran data, yang dinilai dapat membobol kerahasiaan dari data-data penduduk.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rembang Henri Wagiyanto menyampaikan sensus yang akan dijadikan landasan 2020 menjadi awal data penduduk yang satu. Sensus penduduk merupakan pendataan warga.

Sehingga diharapkan Juni mendatang data penduduk 2020 sudah tercatat. Data tersebut akan dijamin keamanannya sesuai undang-undang. Artinya kerahasiaan individu sangat rahasia dan tak boleh dibocorkan.

Sementara itu, pada sensus penduduk kali ini ada dua model. Pertama online. Dan wawancara langsung. Pada sensus online, peserta hanya bisa mengakses data untuk dirinya saja. Dan untuk pengamanan sudah bekerja sama dengan Badan Sipir dan Sandi Negara (BSSN). Manfaat dari data sensus itu bermacam-macam. Seperti untuk sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, dan lapangan kerja.

Misalnya, untuk sarana kesehatan. Dengan jumlah penduduk dan sebarannya bisa digunakan untuk penanganan kebutuhan rumah sakit, posyandu, juga dokter yang ada di suatu wilayah.

Dalam data sensus penduduk itu juga akan diklasifikasikan. Seperti berdasarkan umur, lapangan pekerjaan. Sehingga dapat diketahui prediksi lapangan kerja yang dibutuhkan di suatu wilayah.

Berdasarkan perhitungan hasil proyeksi penduduk Indonesia hasil sensus penduduk 2010 lalu, jumlah penduduk Rembang 2019 ini ada 640.201. Perumusan kebijakan itu berdasar akan sarana kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lapangan kerja.

Bupati Rembang H. Abdul Hafidz mengatakan, mengutip pidato presiden Republik Indonesia Joko Widodo, data merupakan kekayaan baru. Selain itu, pemerintah telah menerbitkan Perpres 39 2019 tentang satu data indonesia. Yang selama ini mengenal data dari berbagai sumber, seperti BPS, Dukcapil, dan instansi tertentu. Sehingga pengguna data mengalami kebingungan.

”Sehingga kegiatan SP2020 ini akan menjadi momentum menuju sati data kependudukan indonesia. Yang hasilnya menjadi data rujukan bersama,” ungkapnya. Ada dua periode dalam sensus tahun ini. Periode I 15 sampai 31 Naret merupakan sensus online. Penduduk dapat secara aktif mengisikan data melalui alamat sensus.bps.go.id.

Periode II 1-31 juli. Yakni kegiatan verifikasi dan pencacahan lapangan. Petugas akan mengunjungi rumah-rumah penduduk. Melakukan pengecekan keberadaan bagi warga yang telah melakukan sensus penduduk (SP) online. Dan mewawancarai penduduk yang belum SP online.

Exit mobile version