Di setiap kunjungannya ke empat sekolah yang melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang Imam Maskur selalu memeriksa kondisi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Hal itu dilakukan ternyata memiliki maksud tertentu yang juga tak kalah penting selain penerapan protokol kesehatan oleh para siswa dan Guru.
Imam Maskur menjelaskan UKS bisa menjadi tempat penanganan pertama ketika siswa dalam kondisi kurang sehat. Meski dalam perjanjian, ketika mengikuti simulasi siswa harus dalam kondisi sehat di masa pandemi ini.
“UKS merupakan tempat pertolongan pertama ketika siswa mengalami gejala pusing, demam, batuk atau pilek. Meskipun pihak kepala sekolah menyampaikan dalam perjanjian jika siswa dalam kondisi sakit dilarang untuk masuk sekolah. Tapi terkadang siswa ketika berangkat sehat tapi di sekolah sakit, lha ini dimasukan ke UKS dulu. Pihak UKS nanti bekerja sama dengan Puskesmas,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Pamotan Tri Budiyono menuturkan sekolahnya memiliki satu ruang UKS dengan fasilitas delapan tempat tidur dan obat- obatan.
“Sampai hari ini belum ada yang masuk UKS. Kita kerjasama dengan puskesmas, ” ujarnya.
Ada empat SMP Negeri yang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Hasilnya dari ke empat sekolah yang terdiri atas SMP N 1 Kragan, SMP N 1 Sale, SMP N 1 Pamotan dan SMP N 1 Sumber, semuanya dinilai telah memenuhi syarat dalam penerapan standar protokol kesehatan (prokes).
