Pemerintah Kabupaten Rembang

Sri Wulan Gelar FGD Percepatan Penyaluran Bansos, Bupati: Semoga Membawa Nilai Lebih Bagi Rembang

Anggota Komisi 8 DPR RI, Sri Wulan menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang penyaluran Bantuan Sosial di Kabupaten Rembang, Minggu (6/3/2022). FGD dalam rangka kujungan kerja reses itu bertujuan untuk percepatan penyaluran Bansos pada tahun 2022 ini.

Monitoring dan Evaluasi (Monev) percepatan penyaluran bansos yang digelar di rumah Dinas Bupati Rembang itu dihadiri langsung oleh Bupati H.Abdul Hafidz dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Bupati Hafidz berharap FGD ini bisa memberikan manfaat bagi kabupaten Rembang. Terlebih bansos yang tahun lalu dibagikan dalam bentuk sembako yang bernama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2022 ini berubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“FGD nya spesifik percepatan penyaluran Bansos, yang kemarin BPNT sekarang BLT, tahun ini nomenklaturnya masih BPNT, tetapi eksekusinya sudah BLT, tentu ini harus ada penyelesaian secara administratif sehingga nanti tidak ada persoalan ke depannya, ” ungkapnya.

Dalam FGD itu juga hadir TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Pendamping dari PKH (Program Keluarga Harapan), E-Waroeng termasuk dari Perwakilan BNI. Mereka menyampaikan aspirasi dan bagaimana penyaluran bansos tahun 2021 dengan segala kendala yang dihadapi.

“Nanti setelah pemberian bantuan kepada KPM, nanti teman teman TKSK, pendamping, e-warung langsung ke saya, nanti mau sampai malam kita ikutin, ” ujar Sri Wulan.

Dalam acara tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI ini telah menyiapkan berbagai bantuan yang akan disalurkan bukan hanya kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) tetapi juga pada anak yatim dan yatim piatu serta para disabilitas.

“Acara hari ini selain penyaluran kepada KPM, kita juga ada Balai yang akan memberikan atensi kepada 200 anak anak yatim dan yatim piatu,” ungkap Sri Wulan.

Dirinya dalam kesempatan itu menyalurka sejumlah alat bantu bagi penyandang disabilitas serta mesin jahit untuk mendorong para disabilitas memiliki jiwa kewirausahaan.

“Kita juga memberikan alat bantu untuk disabilitas sebanyak 15 orang. Kursi roda 9, hp (handphone) 3, krek tangan 2, kasur untuk yang aktivitasnya di tempat tidur 1, dan kita memberikan kewirausahaan untuk disabilitas 15 orang, mesin jahit masing-masing 1,” terangnya.

Dirinya menyampaikan, tahun 2021 diharapkan merupakan tahun yang menjadi momen refleksi serta cerminan untuk terus meningkatkan percepatan bantuan sosial di tahun ini. Tak hanya saat FGD saja, kapanpun dirinya siap berkomunikasi untuk ikut membantu kabupaten Rembang.

“Jadi kita akan sampaikan, berdiskusi meskipun tidak dalam forum resmi,Kita bisa komunikasikan melalui WA, ayo kita sama- sama. Saya dari Dapil Rembang saya ingin ikut membangun Rembang.”

FGD dilakukan menurut Sri Wulan agar percepatan bantuan sosial di tahun 2022 ini dapat berjalan lancar serta menjadi bahan evaluasi apabila terdapat program yang dirasa kurang maksimal.(Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version