Pemerintah Kabupaten Rembang

Sukses Turunkan Angka Pengangguran dan AKI AKB, Jawa Pos Radar Kudus Beri Penghargaan Duet Hafidz- Hanies

Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro' saat menerima penghargaan dari Direktur Radar Kudus Baehaqi dan Direktur Koran Jawa Pos Leak Kustiyo
Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ saat menerima penghargaan dari Direktur Radar Kudus Baehaqi dan Direktur Koran Jawa Pos Leak Kustiyo

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz, S.Pd.I meraih penghargaan dari media Jawa Pos Radar Kudus pada , Jum’at malam (14/7/2023). Penghargaan tersebut diberikan atas prestasinya dalam menurunkan angka pengangguran terbuka di Rembang, bahkan terendah se Jawa Tengah.

Di bawah kepemimpinannya, investasi di Rembang mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Efek positifnya dapat mewujudkan pemerataan akses lapangan kerja bagi masyarakat, menurunkan angka pengangguran terbuka.

Bahkan penurunan angka pengangguran di Kota yang memiliki 55 ribuan pelaku UMKM ini paling rendah di Jawa Tengah. Angka penurunannya hampir 50 persen.

Pada tahun 2021 pengangguran tercatat 3,67 persen. Angka itu turun drastis pada tahun 2023 yakni menjadi 1,76 persen.
Keberhasilan itu tak lepas masuknya sejumlah perusahaan besar di Kota Garam, seperti dua pabrik sepatu yang menyerap  ribuan tenaga kerja. Dua pabrik sepatu itu juga berdampak positif bagi geliat ekonomi masyarakat, yaitu tumbuh suburnya pelaku UMKM di berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan dan perdagangan.

Dicontohkan berkembangnya UMKM di sektor perdagangan dan kuliner membuat sektor perikanan ikut bergeliat. Hal itu ternyata juga mampu menyerap tenaga kerja, sehingga tak hanya industri skala besar saja yang melakukan serapan tenaga kerja.

Sementara itu Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’, S.HI dinilai Jawa Pos Radar Kudus sebagai sosok yang mampu mendorong penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dengan pelaksanaan program inovasi TELPONI (Temokno Lapor dan Openi) , kedua fatalitas  kesehatan masyarakat itu dapat diturunkan.

Dibawah komandonya, AKI di Kota Garam pada tahun 2022 hanya ada 6 kasus. Padahal di tahun 2021 ada 14 kasus AKI.

Sedangkan untuk AKB tahun 2022 ada 90 kasus. Pada tahun sebelumnya ada 97 kasus AKB.

Melalui program TELPONI, Puskesmas, Tenaga Kesehatan seperti Bidan Desa hingga masyarakat  secara aktif melaporkan temuan yang berkaitan kesehatan Ibu dan bayi. Sehingga Pemkab Rembang melalui instansi terkait dapat melakukan tindakan antisipasi dan intervensi agar tidak ada kasus kematian Ibu dan bayi.

Atas penghargaan tersebut, Bupati Hafidz menyampaikan terimakasih atas apresiasi yang diberikan Jawa Pos Radar Kudus terhadap upaya Pemkab Rembang dalam menurunkan angka kemiskinan termasuk didalamnya mengurangi pengangguran.

“Kemiskinan di Rembang masih 14,6 persen , kami kejar dengan cara bagaimana cara pengangguran terbuka ini bisa segera turun. Tapi saya masih kurang puas, ketika angka kemiskinan masih tinggi , padahal pengangguran sudah rendah, pertumbuhan ekonomi juga tinggi, 5,7, ” tegasnya.

Menurut Abdul Hafidz tingkat kemiskinan  masih 14,6 persen karena garis kemiskinan  Rembang berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2022  berada di angka Rp.441.482, – .  Sedangkan dicontohkannya Kabupaten Blora garis kemiskinannya hanya Rp.390.478,- .

“Ternyata harga-harga (harga kebutuhan pokok) di Rembang cukup mahal.Jika bisa di bawah Rp.400 ribu seperti di Blora, ini angka kemiskinan kita ini bisa di bawah angka 10 persen.”

Pihaknya berupaya harga- harga (harga kebutuhan pokok masyarakat-red) bisa sejajar dengan daerah tetangga. Harapannya kemiskinan di Rembang bisa turun signifikan.

Garis Kemiskinan mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan. Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan. GK terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).

Sementara itu Direktur Koran Jawa Pos Leak Kustiyo dalam kesempatan itu menjelaskan sebagai Kepala Daerah tidaklah mudah dan murah. Banyak yang harus dicurahkan, dari waktu, tenaga sampai energi dan biaya.

“Ini bentuk kita menghargai jerih payah bapak ibu selama menjadi kepala daerah. Kami harap kerjasama seperti ini bisa memajukan daerah , membuat rasa bangga sebagai kepala daerah , bangga terhadap daerahnya yang berprestasi  karena pada titik tertentu akan menjadi tujuan bersama yaitu kemajuan Indonesia, ” terangnya.

Direktur Radar Kudus, Baehaqi mengungkapkan Radar Kudus Award 2023 ini dilaksakan di pendapa Museum RA Kartini sekaligus memperingati Hari  Jadi Kabupaten Rembang yang ke- 282. Selain itu menjadi momen pengingat jasa- jasa pahlawan emansipasi wanita RA Kartini.

“Jawa Pos Radar Kudus merasa bertanggung jawab untuk bisa memperlihatkan kepada publik, jasa kerja keras, karya , inovasi  yang bapak dan ibu lahirkan sehingga bisa menginspirasi semua pihak. ”

Baehaqi menegaskan bagi pihaknya yang baik harus dikatakan baik dan harus diketahui  di oleh publik. Hal itu sesuai apa yang diajarkan oleh Ulama Besar dari Rembang K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal sebagai Gus Baha.

“Agar jagad raya ini tidak dipenuhi dengan informasi- informasi yang bathil, hoax dan menjerumuskan yang lantang disuarakan oleh serigala- serigala berbulu domba. Adalah salah besar apabila kebaikan- kebaikan yang ada itu tertutupi atau sengaja ditutup- tutupi untuk kepentingan pribadi, ” tegasnya. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version