Pemerintah Kabupaten Rembang

Sukseskan Program PKH, Pemkab Rembang Tingkatkan Kemampuan Para Pendamping

Dinamika yang selalu berubah dari sisi regulasi dan sistem membuat semua pihak harus menyesuaikan diri. Begitupun yang terjadi perihal Program Keluarga Harapan.

Menjawab kondisi tersebut Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DinsosPPKB) menggelar peningkatan kapasitas bagi pendamping PKH. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat berbeda, di hotel Pollos dan di Destinasi wisata Sendangcoyo Kecamatan Lasem.

Selama 2 hari yaitu tanggal 12 dan 13 Juli 2022 mereka mendapat materi yang berbeda. Di Hotel Pollos untuk kegiatan materi dan teori seputar PKH, sedangkan di Sendangcoyo pendamping PKH mengikuti out bond dan melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Peningkatan kapasitas tersebut dibuka langsung oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz.

Bupati Abdul Hafidz dalam sambutannya
memberikan motivasi kepada pendamping PKH untuk bersemangat selama mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas. Pasalnya situasi dan kondisi di lapangan sampai regulasi terus mengalami perubahan.

“Inilah pentingnya peningkatan kapasitas agar kita tidak ketinggalan di dalam memberikan pendampingan, pelayanan kepada warga penerima manfaat,” imbuhnya.

Orang nomor satu di Rembang itu mengakui tugas pendamping PKH sangat berat. Mereka tak hanya mendata saja, tetapi mengedukasi penerima manfaat.

“Pendamping PKH ini diharapkan mampu mengedukasi penerima manfaat sehingga mampu merubah nasibnya dari miskin menjadi tidak miskin, dari lemah menjadi kuat, dari tidak mampu menjadi mampu bahkan dari ketergantungan menjadi mandiri.”

Lebih lanjut, Pendamping PKH diwanti- wanti tak menyalahgunakan wewenang.
Sehingga program yang baik ini bisa tepat sasaran.

” Ojo angger nak wes mlaku ya wis, nak ngono, cah cilik ya isa (jangan hanya sudah jalan ya sudah, kalau seperti itu anak kecil juga bisa-red). Apalagi menyalahgunakan yang seharusnya dapat, malah tidak dapat, begitu juga yang tidak dapat malah dapat,” ujarnya.

Hafidz meminta pendamping PKH membuat kelompok binaan untuk mengedukasi penerima manfaat agar menjadi mandiri, contohnya melalui pelatihan wirausaha. Dalam hal ini, pemerintah siap menfasilitasi hibah bantuan peralatan.

Kesuksesan pendamping PKH, menurut Bupati juga bisa dilihat dari adanya penerima manfaat yang wisuda atau keluar dari keanggotaan program tersebut. Sehingga semakin banyak yang wisuda maka pendamping PKH dinilai mampu mengedukasi penerima manfaat.

Kepala DinsosPPKB Kabupaten Rembang, Subhan menerangkan digelarnya kegiatan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kapasitas SDM PKH di Kabupaten Rembang. Setiap hari mereka memang menghadapi permasalahan di lapangan.

Peningkatan Kapasitas pendamping PKH juga bertujuan untuk meningkatkan kekompakan pendamping PKH yang terpisah di masing-masing kecamatan.

“Terlaksananya peningkatan kapasitas SDM pendamping PKH dan terlaksananya program bantuan sosial yang terarah dan bisa dipertanggungjawabkan untuk pelayanan fakir miskin,” bebernya.

Kegiatan ini diikuti 122 pendamping PKH dari 14 kecamatan. Mereka terdiri atas 2 koordinator kabupaten dan 2 pengendali administrasi. Narasumber yang didatangkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rembang. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version