Pemerintah Kabupaten Rembang

Tak Mungkin Pakai Crane, Jembatan Dipotong

Jembatan di desa Ronggomulyo yang ambrol tidak bisa untuk diangkat menggunakan crane. Sehingga muncul opsi lain dengan memotong badan jembatan.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Rembang, Suharso mengatakan tim dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting telah mensurvei jembatan yang ambrol diterjang banjir, Minggu (22/1/2016) lalu. Setelah disurvei kondisi tanah, berat crane dan berat jembatan  tidak mendukung.

“Berat crane 50 ton, berat jembatan 40 ton, sedangkan kondisi lahan untuk tumpuan juga kurang memadai untuk pengoprasian crane. Sehingga tidak memungkinkan untuk pengangkatan bdan jembatan,”ujarnya.

Suharso menambahkan karena tidak mungkin menggunakan crane, maka jembatan akan dipotong menjadi tiga bagian. Mekanismenya jembatan akan dibor sampai patah dan jatuh ke sungai, kemudian patahan yang jatuh ke sungai diangkat ke daratan.

Terkait kapan pemotongan jembatan dilakukan, pihaknya masih belum mengetahui pastinya. Namun harapannya bisa dilakukan secepatnya, karena kondisi jembatan yang semakin rusak disebabkan gerusan arus air sungai. Bahkan kondisi tersebut membuat jembatan darurat yang sempat dibuat di atas jembatan akan dipindah.

“Kemarin sempat  kita buat jembatan darurat  di atas jembatan yang ambrol, namun melihat kondisi di lapangan, jembatan tersebut tidak kami fungsikan. Daripada resiko besar, membahayakan masyarakat. Jembatan darurat dipindah di sebelah utara jembatan,”tandasnya.

Exit mobile version