Pemerintah Kabupaten Rembang

Tak Sekedar Lomba Yel- Yel, Tapi Sebagai Penyemangat Kader Sukseskan Program  KB dan Stunting

*Tak Sekedar Lomba Yel- Yel, Tapi Sebagai Penyemangat Kader Sukseskan Program KB*

Kader Keluarga Berencana (KB) dari 14 kecamatan berkompetisi dalam lomba yel-yel Program Bangga Kencana dan mars Keluarga Berencana (KB) di pendapa museum RA Kartini, Rembang. Acara ini tidak hanya sekadar ajang lomba, tetapi juga menjadi pendongkrak semangat bagi para kader yang mengemban tugas penting dalam pengendalian laju penduduk dan penurunan angka stunting.

Setiap kecamatan mengirimkan 10 kader yang tampil dengan yel-yel program Bangga Kencana serta menyanyikan mars KB dengan variasi gerak yang kreatif. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang, Prapto Raharjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Keluarga Nasional ke-31 dan Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-283. “Namun event ini tidak hanya sekedar lomba yel-yel dan menyanyikan lagu mars KB, tetapi ada tujuan yang penting guna mensukseskan program nasional,” kata Prapto Raharjo.

“Juga untuk memberikan semangat kepada para kader agar program keluarga berencana dan penurunan stunting berhasil. Keberhasilan turunnya kasus stunting di Rembang, dari 24,30% ke 19,50% di tahun 2024 ini, disebutnya tak lepas dari peran kader KB atau lini lapangan. Demi mencapai target 14%, peran kader ini juga sangat diperlukan,” jelas Prapto.

Dengan semangat tinggi yang dimiliki para kader, diharapkan nantinya mereka bisa berkolaborasi dengan baik bersama pemerintah kecamatan, Penyuluh Lapangan KB, dan stakeholder lainnya. Lomba mars KB juga bertujuan untuk menggelorakan semangat ber-KB sehingga rata-rata angka kelahiran bisa sesuai target, yaitu 2,1%, dan keikutsertaan dalam program KB terus meningkat.

Sarinten, kader perwakilan Kecamatan Kaliori yang keluar sebagai juara, mengungkapkan bahwa lomba kali ini menjadi momen refreshing, serta menumbuhkan semangat dan kekompakan para kader. “Tugas sebagai IMP, di antaranya mencegah kasus stunting, seperti mendampingi ibu hamil, calon pengantin, dan baduta (bayi dua tahun). Banyak suka dukanya, misalnya bertemu orang tua yang anaknya sebenarnya kurang gizi tapi orangnya bersikeras kalau putranya baik-baik saja. Kita berpikir positif saja, karena SDM orang kan berbeda-beda,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat dan peran aktif para kader KB semakin meningkat, sehingga program nasional keluarga berencana dan penurunan angka stunting di Kabupaten Rembang dapat tercapai dengan lebih baik.

Exit mobile version