Pemerintah Kabupaten Rembang

Teh Aci Terpilih Jadi Anggota Komisi Nasional Disabilitas

Membanggakan, Fatimah Asri Mutmainnah penyandang disabilitas asal Kabupaten Rembang resmi terpilih menjadi anggota Komisi Nasional Disabilitas (KND) periode 2021-2026.

Wanita berusia 47 tahun asal Lasem itu resmi dilantik dan diambil sumpahnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta 6 komisioner KND lainnya di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta belum lama ini.

Fatimah Asri Mutmainnah yang biasa dipanggil Teh Aci mengungkapkan perjalanan untuk mengikuti seleksi KND dijalaninya hampir 1 tahun. Bermodal tekad untuk menjadi sejarah dari pemenuhan hak penyandang disabilitas di Indonesia dirinya berhasil lolos dari beberapa tahapan seleksi.

“Saya ikuti seleksi demi seleksi kalau saya lulus berarti saya memenuhi kualifikasi. Saya berusaha melalui prosesnya sebaik mungkin. Namun ada catatan bahwa semua berawal dari sebuah tekad,” kata Perempuan yang juga aktif sebagai Ketua Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lasem.

Pengasuh Pesantren Al-Aziz Lasem itu mengungkapkan, tekad untuk memperjuangkan hak penyandang disabilitas tidak akan hilang meski dirinya tidak terpilih sebagai anggota KND. Terbukti dari kiprahnya selama ini di dunia advokasi disabilitas.

Bersama teman-temannya sesama difabel, dirinya telah menginspirasi dan mendorong kaum difabel utamanya di Kabupaten Rembang untuk berkontribusi dalam gerakan mewujudkan Indonesia Inklusi.

“Karena sekarang saya menjadi komisioner ya saya insya allah akan menjalankan tugas KND sesuai mandat Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 atau Perpres nomor 68 2020 sebagai lembaga yang melakukan monitoring, evaluasi, advokasi akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” tegasnya.

Semenjak dilantik, dirinya bersama 6 anggota KND lainnya langsung melaksanakan tugas mengatasi isu sosial yang terjadi di Indonesia. Meskipun anggota KND juga harus menyiapkan beberapa hal seperti Standard Operating Procedure (SOP) dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di lembaga baru tersebut.

“Aturannya kalau sudah dilantik ya harus langsung bekerja. Jadi kita tidak menunggu ada sekretariat, ada anggaran terkait fasilitasi. Selama kita bisa bekerja kenapa tidak,” bebernya.

Selain aktif di Fatayat NU, Teh Aci juga aktif di Disabilitas Multi Karya Rembang (DMKR), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Special Olympics Indonesia (SOIna) dan Jaringan Kawal Jateng Inklusi (Jangka Jati).

“Di Jangka Jati inilah yang menempa saya karena ini adalah jaringan organisasi penyandang disabilitas dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah,” ucapnya.

Semenjak bergabung di Jangka Jati dirinya belajar dan memperjuangkan adanya payung hukum untuk disabilitas yang implementatif di Jawa Tengah. Tujuan utamanya ialah agar bisa mengawal Peraturan Daerah (Perda) yang mengakomodir kebutuhan difabel secara menyeluruh.

“Insya allah meskipun saya sudah di Jakarta, saya akan tetap mengawal yang di Rembang,” pungkasnya. (Mif/Rud)

Exit mobile version