Ratusan warga mendatangi Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) untuk membeli kebutuhan bahan pokok (kepokmas), Jum’at (18/11/2022). Kepokmas dengan harga murah itu disediakan dalam operasi pasar oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang.
Jenis bahan pokok yang dijual dengan harga murah diantaranya beras dalam kemasan 4 kg, gula 1 kg dan minyak goreng 1 kg. Pemkab memberikan subsidi sebesar Rp. 30 ribu setiap paket yang berisi tiga komoditas itu.
Salah satu warga, Sri Rusmiati mengaku terbantu dengan adanya operasi murah. Baginya perbedaan harga Rp. 30 ribu sangat besar.
“Ini sembako yang harusnya harga Rp.75 ribu ini kita tebus Rp. 45 ribu. Wah sangat membantu kita yang membutuhkan, ” ungkapnya.
Kepala Dindagkop dan UKM, M.Mahfudz menuturkan kegiatan tersebut untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Rembang. Adanya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak sedikit banyak mempengaruhi perekonomian masyarakat, sehingga diharapkan bisa membantu mengurangi beban pengeluaran mereka.
“Kebutuhan bahan pokok ini salah satu penyebab terjadinya inflasi.”
Pihaknya juga akan menggelar operasi pasar di kecamatan lainnya. Dengan komoditas bahan pokok yang tidak jauh berbeda dari yang dijual halaman Dintanpan.
Terkait warga yang mendapatkan kupon dan bisa membeli paket sembako murah itu, Mahfudz berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Total ada 9.333 paket yang akan disebar di 14 kecamatan.
“Di Kecamatan Rembang ini ada 1.330 paket dan hari ini ada 200 an paket, ” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Rembang H.Abdul Hafidz mengungkapkan langkah meminimalisir terjadinya inflasi ini penting dilakukan. Meskipun di Rembang harga kebutuhan bahan pokok relatif stabil.
” Hari ini yang mengalami kenaikan beras, sedangkan cabai, minyak, telur menurun. Ayam potong naik Rp. 2000. Saya setiap hari memantau perkembangan harga dan melaporkannya ke gubernur.”
Bupati juga mengucapkan syukur di hadapan warga yang hadir untuk menebus paket sembako murah, atas kestabilan harga dan pangan di Rembang. Pasalnya saat ini krisis pangan dan energi dialami sebagian negara di dunia, bahkan ada orang yang meninggal karena kelaparan. (Mif/Rud/Kominfo)