Pemerintah Kabupaten Rembang

Tekan Stunting, Pemkab Berikan Makanan Tambahan Kaya Protein

Berbagai program terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang terus berupaya menekan kasus stunting. Melalui Dinas Kesehatan, Pemkab menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan makanan lokal. PMT diberikan kepada balita dan ibu hamil yang Kekurangan Energik Kronik (KEK).

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang drg Dini Nuraida
menuturkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting bahwa ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi dan anak berusia dibawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi merupakan indikator esensial intervensi spesifik dalam percepatan penurunan stunting.

Dokter Dini menambahkan PMT berbahan pangan lokal adalah makanan tambahan pangan  yang diberikan untuk memperbaiki status gizi balita dan ibu hamil. Kegiatan PMT ini disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, higiene sanitasi untuk ibu, pengasuh dan keluarga.

“Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi. Tentunya dengan memanfaatkan potensi pangan lokal secara berkelanjutan, ” ujarnya.

Penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal untuk balita dan ibu hamil di Kabupaten Rembang mengacu pada Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil Tahun 2023 Kemenkes RI dan Surat Edaran Dinas Kesehatan Nomor 4061 Tahun 2023 .

Sasaran PMT Lokal meliputi balita gizi kurang, balita dengan berat badan kurang  dan balita dengan berat badan tidak naik.

PMT juga diberikan untuk ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) yang mempunyai Indeks Massa Tubuh pra hamil atau trimester 1  sebesar kurang dari 18,5 kg/m2, memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm, dengan anemia dan penyakit bawaan.

Ia menyebut sasaran penerima makanan tambahan lokal hingga saat ini sejumlah 2377 balita dan 676 ibu hamil.

Pelaksanaan PMT Lokal melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal. Kader di desa berpartisipasi mulai dari pembelian bahan makanan, pengolahan, distribusi hingga pemantauan. PMT Lokal diberikan selama 90 hari secara berturut-turut setiap hari dimulai serempak pada tanggal 17 Juli 2023.

” PMT berupa tambahan ,bukan pengganti makanan utama. Menu makanan tambahan berupa kudapan dan makanan lengkap siap santap kaya protein hewani dengan siklus menu 10 hari, ” ungkapnya.

Menu terdiri dari menu wajib (sama se-Kabupaten Rembang) yang dapat diakses di https://bit.ly/menuPMT2023 dan menu tambahan sesuai dengan kreativitas puskesmas.

Beberapa menu PMT diantaranya:

Menu PMT tersebut sesuai siklus 10 hari
1. Kudapan ikan – otak- otak ikan,
2. Kudapan ayam – berwujud rolade ayam
3. Kudapan telur – telur singkong kukus,
4. Kudapan daging- kroket daging sapi.
5. Makanan lengkap ikan ayam- nasi mangut lele dengan daun singkong , tempe goreng dan buah jeruk,
6. Kudapan ayam- sate donat isi ayam,
7.Kudapan telur-  bola telur kentang,
8.  Kudapan daging- telur tempe daging gulung, 9. Kudapan ikan- nugget ikan sayur,
10. Makanan lengkap ayam- nasi ayam bumbu kuning, perkedel tahu, tumis sayuran jus jambu

10 +1 .Kudapan telur- Dadar gulung bajah.

PMT lokal ini juga dipantau secara harian, mingguan, dan bulanan yang dipantau oleh tim.  Meliputi daya terima makanan, berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas (LiLA). (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version