Tiga sekolah memberi seperti memberi kado untuk Kabupaten Rembang awal bulan Desember tahun 2022 ini. Tiga sekolah dari Rembang ini sukses meraih penghargaan Adiwiyata Nasional Mandiri.
Tiga sekolah yang mendapat penghargaan atas kepedulian lingkungan yaitu SMPN 1 Kaliori, SMPN 1 Lasem dan SMPN 3 Lasem. Ketiga sekolah itu menjadi sekolah pertama dari Kota Garam yang berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional Mandiri.
Kepala SMPN 1 Kaliori, Sukantiningsih mengungkapkan, penghargaan Adiwiyata Nasional Mandiri diserahkan oleh Wakil Menteri LHK Aludohong. Prestasi ini membanggakan lantaran menjadi penghargaan kategori Mandiri pertama di Rembang.
Ia menyebutkan, persiapan Adiwiyata Nasional Mandiri meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan. Perencanaan dimulai dengan tahap sosialisasi, pembentukan Tim dan kader Adiwiyata sekolah.
Pihaknya juga mengidentifikasi potensi dan masalah lingkungan hidup di sekolah. Selanjutnya menyusun rencana gerakan peduli dan budaya lingkungan sekolah yang terintegrasi dengan pembelajaran.
Ia menambahkan, pelaksanaan Adiwiyata Nasional Mandiri paling tidak harus meliputi 10 komponen. Komponen itu adalah kebersihan fungsi sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, konservasi air, konservasi energi, penanaman dan perawatan tanaman.
“Kami juga memenuhi komponen kampanye gerakan peduli lingkungan di masyarakat luas, serta inovasi terkait perilaku ramah lingkungan. Di samping itu kami membina sekolah lain berhasil menjadi sekolah adiwiyata kabupaten atau provinsi,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang Dwi Purwanto mengungkapkan raihan penghargaan Adiwiyata nasional sudah pernah didapat beberapa kali oleh sekolah yang ada di Rembang. Tapi penghargaan Adiwiyata Nasional Mandiri baru kali ini.
Ditambahkan Dwi Purwanto, Adiwiyata Kategori Mandiri relatif lebih sulit. Sekolah tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan yang tak mudah.
Beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi untuk meraih penghargaan itu antara lain adalah sekolah harus mampu meminimalisir penggunaan listrik, adanya inovasi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
“Sekolah itu harus memiliki sekolah binaan Adiwiyata dan ada kerja sama dalam menjaga lingkungan dengan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Mif/Rud/Kominfo)