Tim penilai evaluasi Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berkunjung ke Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang, Senin (10/4/2023). Kedatangan mereka untuk melakukan verifikasi lapangan atas isian formulir yang dibuat tim penilai oleh Kampung KB Desa Tegaldowo.
Di balai desa setempat tim penilai disambut oleh ratusan siswa dan berbagai pertunjukkan seni budaya. Seperti barongan sampai tari orek- orek , yang semuanya ditampilkan oleh warga Tegaldowo.
Di sana tidak hanya mendengarkan paparan dari Ketua Pokja Kampung KB Tegaldowo , Dwi Joko Supriyanto , tim penilai mengkroscek langsung data administrasi dan wawancara dengan sejumlah pihak terkait kampung KB abadi dan yang mendukungnya.
Koordinator tim penilai, Budi Dayanti mengatakan dalam penilaian ini, tim melakukan verifikasi lapangan terhadap data dan profil yang disajikan oleh Kampung KB Abadi.
“Tim penilai tidak hanya sekedar melihat yang sudah disajikan dalam profil, dibuktikan melalui wawancara dan melihat dokumentasi secara langsung,” imbuhnya.
Selain Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menurut Budi Dayanti pihaknya juga melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa maupun Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB itu mengungkapkan untuk bisa menjadi juara 1, perwakilan Kabupaten Rembang ini harus bisa mengalahkan perwakilan dari Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Sukoharjo.
Ketua Kelompok Kerja Kampung KB, Dwi Joko Supriyanto menyampaikan sebagai desa yang berada di pegunungan, lembaga pendidikan di Desa Tegaldowo sangat beragam. Pasalnya, di sana terdapat 3 Kelompok Belajar, 1 Taman Kanak-kanak, 3 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Pertama, 1 Madrasah Tsanawiyah dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Di tahun 2000an, Tegaldowo terkenal dengan pernikahan dini, sampai masuk majalah. Berkat perjuangan warga Tegaldowo, satu-satunya jalan untuk memutus pernikahan dini harus ada SMK. Karena kalau ke Blora biaya transportasinya mahal. Begitu juga ke Rembang. Alhamdulillah sekarang pernikahan dini, sudah tidak ada,” bebernya.
Ia menerangkan pencanangan Kampung KB di desanya dicanangkan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, pada tahun 2018 di salah satu dari 6 Dusun yaitu di Dusun Karanganyar. Baru pada tahun 2021, dicanangkan Kampung KB di tingkat desa.
Guru SMK Negeri Gunem itu menyebutkan berdasarkan data, jumlah penduduk di desa yang terletak di dataran tinggi itu sebanyak 5.263 orang. Sementara jumlah akseptor KB di 2020 terdapat 995 orang, di 2021 sebanyak 864 orang, di 2022 menjadi 902 orang dan per Maret 2023 menjadi 903 orang.
Ada 11 inovasi dari Kampung KB Abadi Tegaldowo. Meliputi Taman hatinya PKK, Kelompok Wanita Tani, Pemanfaatan Pekarangan dan Pengembangan Pangan Lokal (P4L) , Pemuda Nyablon, Sekolah Sepakbola (SSB), rak sedekah, kebun bibit desa, ternak kambing rumah karantina, sanggar tani ronggo dito, seni barong aji kaloko.
Penghargaan yang telah diterima warga Desa Tegaldowo meliputi juara 1 Lomba Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2020, dinobatkan sebagai Desa Mandiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2023, pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 dan pelaksana terbaik SDGs tingkat nasional. (Mif/Rud/Kominfo)