Puluhan perawat di kabupaten Rembang mengikuti seminar peningkatan kualitas kesehatan melalui keperawatan komunitas di aula lantai IV kantor Bupati Rembang, Sabtu (8/4/2017). Seminar yang diselenggarakan oleh Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Rembang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawat yang bekerja di wilayah kabupaten Rembang.
Ketua Panitia Seminar, Taufik Akbar mengatakan saat ini perawat tidak lagi melakukan penanganan kuratif dan rehabilitatif atau pengobatan. Tetapi perawat saat ini harus dituntut lebih ke preventif dan promotif.
“Jadi perawat lebih ditekankan lagi untuk melakukan hal-hal yang bersifat promotif dan preventif yang menyasar ke area-area komunitas. Seperti di desa, RW bahkan sampai keluarga dan individu, dan yang sekarang sedang digalakkan salah satunya kesehatan di area-area sekolah.,”ujarnya.
Wakil Bidang Pendidikan dan Diklat PPNI Rembang itu juga menambahkan salah satu bentuk pelayanan yang bisa dilakukan contohnya melakukan pelayanan langsung ke dalam keluarga atau home care, perawatan luka, posyandu lansia dan dalam bentuk pelayanan lainnya.
Pelopor asuhan keperawatan komunitas di kabupaten Banyumas, Ns. Fajar Tri Asih, S.Kep,MM menuturkan kunci sukses pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas seperti di Banyumas yang harus dilakukan pertama adalah membentuk komite keperawatan komunitas di Rembang. Karna dengan adanya komite ini perawat akan mempunyai wadah untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan.
“Pertama kita mendirikan komite yang tentu diawal-awal menggunakan dana patungan tanpa ada dukungan anggaran pemerintah, sebelum akhirnya didukung APBD. Setelah itu mengadakan pelatihan perkesmas yang bisa meningkatkan kualitas perkesmas,” imbuh ketua PPNI Banyumas itu.
Selanjutnya perlu menggandeng Perguruan Tinggi berbasis Kesehatan, karena mereka memiliki program pendidikan kesehatan di masyarakat. Nantinya mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut bisa dikirim ke kabupaten dan Dinas Kesehatan setempat untuk ditempatkan ke lokasi atau pedesaan yang lebih membutuhkan layanan kesehatan.
Ia menambahkan jika asuhan keperawatan komunitas ingin terus berjalan maka segera menggelar whorkshop untuk membuat dokumentasi asuhan keperawatan.
Sementara dr.Ali Syofii sebagai Kepala Dinas Kesehatan sangat mengapresiasi seminar dan program asuhan keperawatan komunitas. Perawat kesehatan masyarakat (perkesmas) itu akan diterapkan di puskesmas-puskesmas yang ada di kabupaten Rembang.
Dalam seminar tersebut selain Fajar Tri Asih, panitia juga mendatangkan narasumber lain seperti Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Suharsi yang membawakan materi tentang sinergi birokrasi dengan keperawatan komunitas,. Sunaryo dari puskesmas Sluke yang memaparkan apa yang sudah dilakukan di Rembang dan Kepala Dinas Kesehatan, dr.Ali Syafii dengan materi kebijakan pemkab di bidang kesehatan.