Sebanyak 28 desa dari 14 kecamatan di Kabupaten Rembang menerima hibah buku dari Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus). 1.806 buku tersebut diserahkan kepada Bunda Literasi Kabupaten, yang kemudian akan didistribusikan ke desa-desa penerima.
Penyerahan simbolis dilakukan di Pendopo Museum Kartini, Senin (12/8). Kepala Dinarpus Rembang, Achmad Sholchan, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan indeks literasi di Rembang.
Setiap desa diperkirakan menerima sekitar 65 buku bacaan. Sholchan berharap desa-desa penerima hibah bisa menjadi contoh dalam pembentukan pojok baca yang dapat ditiru oleh desa lainnya.
“Insyaallah pada akhir Agustus nanti kami akan berkunjung ke desa-desa (penerima hibah buku) dengan program memberikan bimbingan, binaan, dan sekaligus monitoring tentang tindak lanjut dari bantuan ini,” tambahnya.
Buku-buku ini terutama ditujukan bagi anak-anak TK dan SD, karena menurut Sholchan, menanamkan budaya membaca pada usia dini lebih efektif untuk meningkatkan indeks literasi di daerah tersebut.
“Target kita untuk anak-anak dulu, karena anak-anak merupakan investasi jangka panjang untuk memajukan negara tercinta kita. Kalau kita mendorong anak remaja dan dewasa, mungkin kita agak kesulitan. Karena merubah pola hidup gemar membaca ini tidak mudah,” ungkapnya.
Bunda Literasi Kabupaten Rembang, Hasiroh Hafidz, menekankan pentingnya pojok literasi di setiap desa untuk menambah wawasan anak-anak. Ia juga mengimbau para ibu di desa untuk aktif mengenalkan literasi kepada anak-anak melalui pojok baca.
“Sehingga bukan hanya hp saja yang dilihat tapi anak-anak juga kenal kosa kata yang ada di buku-buku ini. Karena di paud belum boleh diajari untuk membaca tapi untuk perkenalan kosa kata itu sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Hasiroh berharap hibah ini dapat memperkuat eksistensi pojok baca di desa-desa, terutama dengan dukungan dari PKK Pokja II.
“Mohon ini nanti bisa diadministrasikan dengan baik, karena ada Pokja dua. Nanti bisa memberi tugas Pokja II untuk mengadministrasikan dan menjaga kelestarian pojok baca ini supaya bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat yang ada di desa,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)