Bupati Rembang H.Abdul Hafidz,S.Pdi dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto,SE meninjau lokasi longsor dan rumah warga yang terdampak di desa Tulung Kecamatan Pamotan,Jum’at (17/2/2017). Bersama SKPD terkait mereka berbincang dengan warga sekitar sembari merumuskan langkah kebijakan yang akan diambil.
Bupati Rembang mengatakan tanah yang longsor ada sekitar 100 meter. Dan membahayakan bagi delapan keluarga yang tinggal didekatnya,sehingga akan ditangani Pemkab secara serius.
Bupati telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk segera menindaklanjuti.
“Ada dua model penanganan,yang pertama dengan bronjong,jadi di trap lima meter, tiga meter kemudian trap dua meter. Model kedua setelah dibronjong nanti diberi sabuk yang diisi semen,nanti akan kita pilih sesuai dengan jumlah anggarannya yang ditaksir Rp 500 juta,”jelasnya.
Langkah tersebut dinilai lebih efektif dan efisien jika dibanding dengan langkah relokasi. Pasalnya jika menyangkut relokasi warga sangat sulit sekali untuk menyetujui.
Lisa salah satu warga yang rumahnya terkena longsor di bagian gudang tempat menyimpan gabah menuturkan bahwa setiap diguyur hujan lebat dan air sungai banjir tanah di bantaran sungai sedikit demi sedikit longsor.Hingga akhirnya tanggal 15 Februari lalu terjadi banjir mengakibatkan gudang untuk menyimpan gabah yang terbuat dari gedek ambruk dan tanah persis disebelah kamar mandi miliknya juga longsor.
“Kami berharap dengan kedatangan Bupati dan Wakil bupati ke sini, longsor bisa ditangani secara serius,”pungkasnya.
Seusai meninjau lokasi longsor di desa Tulung,rombongan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Sedan. Mereka meninjau jembatan di desa Sidorejo yang di salah satu sayap dan tebingnya longsor Kamis kemarin.