Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2019 sudah dimulai di Kabupaten Rembang. Kali ini, Desa Waru Kecamatan kota yang menjadi target pelaksanaan TMMD. Secara resmi, acara tersebut dibuka oleh Bupati setempat H Abdul Hafidz Selasa pagi (26/02/2019).
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Rembang H. Bayu Andriyanto dan jajaran Forkopimda lainnya.
Berdasarkan laporan Kapten Inf Kun Muhandies Khaeroni saat upacara menyampaikan ada dua item yang menjadi sasaran proyek TMMD, yakni kegiatan fisik dan non fisik. Untuk kegiatan fisik akan digunakan rabat beton sepanjang dengan panjang 420 meter, dan pembangunan sebuah Pos Kampling.
Sedangkan untuk kegiatan non- fisik, TMMD akan melakukan penyuluhan –penyuluhan, seperti Kamtibmas, hukum, narkoba, dan pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil.
“Kegiatan fisik rabat beton panjang 420 meter, Pos Kampling. Sedangkan kegiatan non fisik seperti penyuluhan Kamtibmas, Hukum, Narkoba, dan Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil,” jelasnya. Insert 26 Februari 19 Kodim
Sementara itu Bupati Rembang H Abdul Hafidz mengingatkan TMMD merupakan bentuk merawat dan mengangkat budaya gotong royong untuk mengatasi persoalan.
Oleh karena itu, TNI dan rakyat, serta pemerintah pusat dan daerah harus disinergikan.
“Inilah bagian cara kita dalam merawat dan mengangkat gotong royong untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan. Sinergitas dan Kemampuan TNI dan rakyat serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD seperti inilah menjadi. Suatu kekuatan luar bisas untuk memajukan desa dan mendayagunakan, potensi serta mengatasi berbagai permasalahan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, berdasarkan data BPS bulan September 2018, mencatat jumlah penduduk miskin Jawa Tengah mencapai 3,87 juta, atau sekitar (11,19%). Dari data tersebut sebagian besar berada di wilayah pedesaan, yaitu mencapai 2,15 juta orang.
Oleh karena itu, pemerintah mengajak semua pihak untuk focus terhadap program penanggulangan kemiskinan di pedesaan, dengan prinsip gotong royong atau kroyokan. Pelaksanaan TMMD sendiri dilakaksanakan selama 30 hari kedepan terhitung sejak tanggal 26 Februari 2019.
TMMD awal tahun ini mendapatkan dukungan anggaran Rp 415 juta, yang terdiri dari Rp 265 juta merupakan APBD Provinsi Jawa Tengah, dan Rp 150 juta bersumber dari APBD Kabupaten Rembang.