Menjelang bergulirnya kompetisi Liga 3 Regional Jawa Tengah, tim sepakbola PSIR Rembang Jum’at sore (16/9/2022) melakoni laga ujicoba melawan Persis Youth. Laga tersebut di mainkan di stadion Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Memakai formasi 4-3-3 mengandalkan trio Ardiva, Deni dan Muslimin, PSIR mampu merepotkan barisan pertahanan Persis Youth.
Para pemain Persis Youth beberapa kali salah umpan di area pertahanan sendiri yang cukup membahayakan gawang mereka. Sedangkan Laskar Dampo Awang setidaknya memiliki tiga peluang emas di babak pertama.
Pada menit keempat, Ardiva sudah mengancam melalui tendangan di luar kotak penalti. Namun bola meluncur di atas mistar gawang Persis Junior.
Selanjutnya di menit ketujuh, gantian Muslimin mendapatkan peluang emas langsung berhadapan satu lawan satu dengan Kiper Persis Youth. Memanfaatkan umpan terobosan dari Effendi “Bendot”, bola yang ditendang dengan kaki kiri melenceng sedikit di kanan gawang.
Menit 19 Diva kembali mendapat peluang emas ketika bola umpan dari Effendi dari tendangan bebas mengenai kakinya. Namun sayang bola melambung ke atas gawang, padahal Diva berada persis di depan gawang tanpa pengawalan. Skor kacamata pun bertahan hingga babak ke 1 usai.
Di babak kedua, jual beli serangan terjadi oleh kedua tim. Menit 52 anak asuh Hadi Surento mampu unggul, umpan mendatar Effendi mampu dikonversi menjadi gol melalui tendangan keras pemain bek sayap kiri, Irvan.
Setelah unggul satu gol, barisan pertahanan PSIR beberapa kali dibombardir tim yang diisi sejumlah pemain Garuda Selection U-19. Bermain dengan tensi tinggi, tiga pemain PSIR terpaksa tak bisa melanjutkan pertandingan karena cidera,yakni Deni, Nabil, Effendi.
Tim tuan rumah akhirnya mampu menyamakan kedudukan di menit 72. Wahyu Agong mencatatkan namanya di papan skor melalui sundulan memanfaatkan umpan silang dari Daniel, skor pun menjadi 1-1. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan skor tak berubah.
Pelatih PSIR Rembang, Hadi Surento mengatakan sepanjang pertandingan anak-anak asuhannya sudah berhasil mendominasi jalannya pertandingan. Namun akibat berkurangnya konsentrasi di babak ke-2, tim lawan berhasil menyarangkan gol di gawang PSIR.
Rento mengungkapkan untuk strategi menyerang yang diterapkannya sudah berjalan bagus di babak pertama. Terbukti dalam pertandingan sore itu laskar dampo awang berhasil menciptakan 3 peluang di depan gawang meski gagal berbuah gol.
Tingginya tensi pertandingan, kata dia, mengakibatkan 3 pemain PSIR mengalami cidera dan harus ditarik keluar lapangan. Menurutnya hal itu juga menjadi salah satu penyebab berubahnya tempo permainan anak asuhnya.
“Sebelum saya mengganti formasi dari 4-3-3 ke 3-5-2 sudah ada yang cidera kemudian terjadi pergantian pemain yang cukup banyak otomatis strategi tidak jalan. Hal itu diluar rencana kita,” pungkasnya. (Mif/Rud/Kominfo)