Pemerintah Kabupaten Rembang

Vaksinasi Bagi Pelayanan Publik Dimulai

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Kesehatan mulai Selasa (23/2), melaksanakan vaksinasi bagi pelayan publik di Kabupaten Rembang. Untuk menyukseskan vaksinasi pertama tahap 2 ini, Pemkab mendapat 8 ribu dosis yang akan digunakan untuk menvaksin 4 ribu sasaran pelayan publik.

Plh Bupati Rembang Edy Supriyanta memantau vaksinasi yang dilaksanakan di puskesmas Rembang 1. Di depan para peserta vaksinasi Eddy menceritakan pengalamannya saat divaksin di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

“Kemarin saya jujur saya disuntik tidak ada terasanya, Pak. Terasanya setelah 2 jam. Terasanya ngantuk dan lapar. Tidak ada efek sampingnya. Insya Allah aman, ” tuturnya.

Edy Supriyanta yang juga menjabat PjSekretaris Daerah (Sekda) Rembang memberi saran kepada calon peserta vaksin agar lebih relax dan santai. Tak perlu takut ataupun stres, karena tidak sakit sama sekali.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, Ali Syofi’i mengatakan untuk penyuntikan vaksinasi pertama tahap ke-2 ini, harapannya selesai dalam tempo 6 hari ke depan. Ada sekitar 13 kelompok profesi yang menjadi sasaran.

“Adapun sasaran publik yang akan disasar di Kabupaten Rembang meliputi yang pertama adalah dari unsur pejabat negara. Kemudian pejabat pemerintahan, dari unsur perwakilan rakyat dari DPRD. Kemudian unsur TNI/Polri dan Satpol PP unsur pengamanan negara. Unsur dari kelompok lansia, unsur pedagang pasar, perwakilan dari guru tenaga pengajar dosen masuk di dalamnya. Unsur tokoh agama. Pelaku pariwisata, perhotelan. Kemudian unsur atlet dan unsur wartawan, ” terangnya.

Ali Syofi’i menambahkan berdasarkan data yang ada di Dinkes Kabupaten Rembang, pihaknya sudah menghimpun 30 ribuan sasaran. Namun karena vaksinnya yang terbatas, sehingga sasaran vaksin akan dilakukan secara bertahap.

Sebagai langkah percepatan vaksinasi , Fasilitas Kesehatan yang melayani vaksinasi ditambah. Yang semula 22 Faskes sekarang menjadi 24 Faskes karena ditambah PKU Muhammadiyah Pamotan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.

“Yang kedua untuk vaksinatornya yang semula 85 tenaga kesehatan ,ini sudah kita uji di masing- masing faskes sehingga lebih banyak lagi. Kami harapkan masing- masing faskes bisa mengerahkan vaksinatornya sehingga bisa selesai seusai target 28 februari mendatang, ” ujarnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Hanies Cholil Barro’ yang menjadi salah satu sasaran vaksinasi mengungkapkan setelah divaksin tidak ada efek apapun.

“Belum ada efek ini. Tapi katanya 1 atau 2 jam setelah vaksin itu ngantuk terus nafsu makannya tambah, ” imbuhnya.

Hanies Cholil Barro’ yang merupakan Wakil Bupati Terpilih ini mengharapkan kepada masyarakat yang belum divaksin untuk bersabar. Karena pemerintah akan terus mengupayakan vaksinasi ini berjalan sampai semua lapisan masyarakat dapat mendapatkannya.

Salah satu pedagang pasar Rembang, Bambang Sumantri mengaku awalnya merasa takut, namun ternyata memang tidak terasa sakit. Ia mengakui sebagai pedagang di pasar memang riskan terpapar covid-19, untuk itulah dirinya bersama pedagang lainnya selelu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Awalnya takut, tapi saya sudah bismillah untuyk mewakili pedagang pasar rembang kota. Jadi saya berharap masyarakat jangan takut bilamana ada permintaan dari pemerintah untuk divaksin, “pungkasnya.

 

Penulis: Mifta

Editor : Arief

Exit mobile version