Pengurus itu harus benar- benar serius mengurus, bukan malah jadi urusan. Karena tantangan abad kedua Nadlatul Ulama (NU) semakin besar.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ saat konferensi VIII Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU Kaliori, Rabu (14/6/2023).
Gus Wabup menambahkan setiap kader NU harus mendukung terwujudnya visi misi Pengurus Besar NU (PBNU) sekarang yakni membangun peradaban. “Menurut penelitian ada lima poin pokok yang mempengaruhi masa depan bangsa Indonesia dan ini ada hubungan sangat erat dengan NU. Diantaranya pertumbuhan masyarakat urban, generasi mudanya, digitalisasi,” bebernya.
Pertumbuhan masyarakat urban, menurut Wabup Hanies akan menjadi tantangan NU. Pasalnya selama ini kebanyakan NU hanya mengurusi orang di pedesaan.
“Pertumbuhan masyarakat urban yang pesat, ke depan akan mempengaruhi pola ngurusnya, pola dakwahnya, ada perbedaan. Apalagi masyarakat urban yang pulang kembali ke daerah atau ke desa, membawa budaya- budaya urban, perkotaan,” terangnya.
Selanjutnya tentang generasi muda atau generasi Z yang saat ini sedang mendominasi di Indonesia. Hal itu perlu menurut Wabup perlu disikapi dengan kaderisasi dari NU dan badan otonomnya harus terus berlangsung.
Sedangkan tentang digitalisasi di semua sektor, Hanies menegaskan harus terus dikembangkan.
“Di Kaliori, kawan-kawan pemerintah desa sudah menerapkan digitalisasi pelayanan. Ini akan sangat dibutuhkan dalam pengelolaan organisasi, gerakan pemuda ansor sudah mulai, ada akreditasi sebelum ada konferensi, dulu offline sekarang online, sudah tidak pakai kertas lagi.” (Mif/Rud/Kominfo)