Sejak beberapa bulan lalu Pemkab Rembang melaksanakan sosialisasi gemar makan ikan di sejumlah desa yang memiliki kasus stunting. Rabu sore (10/8/2022) Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan sosialisasi di pondok pesantren, tepatnya Ponpes Kauman yang ada di kecamatan Lasem.
Ratusan santri hampir satu jam mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya makan ikan bagi tubuh, termasuk kandungan gizi yang ada di dalamnya. Tak hanya itu para santri juga diajari langsung praktek membuat bakso ikan
Kabid Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Dinlutkan, Nurida Adante Islami, M. Si. mengatakan Rembang juga dikenal sebagai kota santri dan terdapat banyak Ponpes.
Dante menjelaskan pihaknya juga menyasar ponpes karena terdapat santri yang cukup banyak. Kesadaran pentingnya makan berbahan dasar ikan menurutnya juga perlu ditanamkan kepada santri.
“Santri inikan anak- anak remaja , mereka nantinya juga akan menjadi orang tua. Mereka juga membutuhkan gizi dari ikan, kita perkenalkan mereka ikan itu apa, kandungannya apa saja, ” ujarnya.
Yang lebih penting dari kegiatan ini yaitu memberikan pengetahuan kepada santri bahwa ikan bisa diolah menjadi berbagai makanan. Misalnya bakso ikan, naget, sempolan dan variasi makanan lainnya.
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro‘ menyebut santri merupakan agen perubahan bangsa. Untuk itu mereka harus menggemari ikan untuk dipersiapkan generasi masa depan yang unggul dengan pemenuhan gizi yang cukup.
“Ini kalau usia kerja , usia produktif kekurangan gizi ini kan negara jadi repot. Sehingga kita siapkan sedini mungkin, kita ajak ponpes berikut ekosistem ponpes bersama- sama membantu pemerintah menyiapkan generasi masa depan yang bisa diandalkan, salah satunya menyiapkan gizi yang seimbang dari ikan, ” tuturnya.
Di akhir kegiatan Wabup Hanies makan bersama santri di depan pondok. Beralaskan daun pisang mereka makan dengan beragam menu sayur dan olahan ikan. (Mif/Rud/Kominfo)