Meski tidak masuk dalam daftar kategori wilayah kemiskinan ekstrim, kecamatan Sulang tetap harus mengembangkan potensi pertanian yang dimiliki. Utamanya potensi tanaman tebu dan tembakau.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro‘ ketika Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di pendapa kantor Kecamatan Sulang, Rabu (23/2/2022).
Wabup Hanies menyampaikan, meski bukan termasuk wilayah dengan kemiskinan ekstrim, jika dilakukan verifikasi di lapangan tetap masih dijumpai beberapa desa dengan warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrim di Kecamatan Sulang.
Yang dimaksud warga miskin ekstrim dalam hal ini, lanjut Wabup Hanies, warga yang pendapatan perkapitanya dibawah Rp. 420 ribu atau memiliki pendapatan Rp 12 ribu per hari.
“Kalau di Sulang ini sebenarnya tidak masuk pilot project 5 Kecamatan di Kabupaten Rembang. Tapi secara faktual tetap masih kita dapati beberapa desa yang warganya masuk dalam kemiskinan ekstrim,” jelasnya.
Wabup menyebut Kecamatan Sulang memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan di tahun 2023 dalam upaya pengentasan kemiskinan. Utamanya potensi pada sektor pertanian tembakau yang jumlah luasan lahannya cukup besar.
Sementara itu, Camat Sulang, Ika Himawan menyebut potensi paling besar di Kecamatan Sulang tentu terdapat pada sektor pertanian utamanya tembakau dan tebu. Di tahun 2023 nanti, dirinya berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas.
“Nanti kita akan mendampingi untuk peningkatan kualitas bahan baku dan berkoordinasi dengan PT. Sadana. Agar kualitas tembakau petani juga baik dan jumlahnya juga tinggi,” pungkasnya pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan.(Mif/Rud/Kominfo)