Dua kios di depan pasar kota Rembang ,Senin (1/5) sekira pukul 23.00 WIB hangus dilalap api. Dua kios yang berada di jalan Slamet Riyadi tersebut masing-masing Toko Hadi B-Gon milik Lyan yang menjual mainan layang-layang dan Toko Hadi milik Sutikno Hadi Warsito penjual aneka makanan ringan.
Hari, salah satu saksi mengaku api pertama kali muncul dari Toko Hadi.B-Gon, yang kemudian menjalar ke arah selatan hingga ikut membakar Toko Hadi. Bersama warga lainnya kemudian berusaha untuk memadamkan api dengan bantuan air dari rumah dekat korban, sampai petugas pemadam kebakaran tiba.
“Pertama saya melihat api sudah besar di toko yang sebelah utara ini (Hadi.B-Gon -Red) kemudian bersama warga lainnya yang kebetulan berada di lokasi langsung mendobrak pintu rolling doornya dan berusaha memadamkan api pakai peralatan seadanya dulu sampai petugas damkar datang,”ujarnya.
Sementara itu, Sulastri, karyawan Toko Hadi yang pada awal kejadian berada di dalam toko, mengaku mulanya ia mendengar gonggongan anjing milik Toko Hadi.B-Gon diiringi dengan suara semacam kertas terbakar dari toko yang berdempetan langsung itu. Tak lama kemudian, anak dari sang pemilik Toko Hadi.B-Gon, Oki, meminta bantuan kepada Sulastri karena ibunya, Lyan masih terjebak didalam bangunan. Gudang dari kedua bangunan yang masih terhubung ini, kemudian didobrak oleh Oki hingga akhirnya Lyan bisa terselamatkan.
“Saya tadinya sudah posisi tiduran di kasur lihat HP pukul 22.45 WIB, kemudian anjing milik sebelah mengonggong terus. Saya kira hal itu biasa karena memang sering menggonggong kalau malam, tapi kemudian muncul suara kretek-kretek seperti kertas kebakar.”
Sarpani, salah satu petugas pemadam kebakaran mengaku dalam menjinakkan api cukup susah. Lantaran bahan-bahan yang berada di dalam toko merupakan bahan mudah terbakar, yang menyebabkan pemadaman berlangsung hingga sekira tiga jam.
“Kami agak kesulitan karena selain bangunan yang terdapat sekat-sekat, juga dari barang-barang yang ada didalam ini merupakan bahan mudah terbakar. Api yang sudah padam, muncul lagi dan itu yang menuntut kami benar-benar harus memastikan api sudah dalam posisi padam,”terangnya.
Adapun dalam kejadian ini, petugas menerjunkan sedikitnya tiga unit armada pemadam kebakaran, ditambah dua unit mobil tangki dan satu unit mobil air bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sampai saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Sementara ini kuat dugaan kebakaran disebabkan korsleting listrik dari kabel charger Handphone.